Taiwan sedang menghadapi gelombang baru COVID-19 yang mengkhawatirkan. Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan melaporkan peningkatan kasus hingga dua kali lipat dalam sepekan terakhir.
Lebih dari 40.000 orang mencari perawatan medis. Epidemi ini menunjukkan kenaikan pesat, termasuk peningkatan kasus parah dan fatal.
Lonjakan Kasus COVID-19 di Taiwan: Angka dan Penyebabnya
Dari tanggal 18 hingga 24 Mei, tercatat 41.402 kunjungan rawat jalan dan gawat darurat terkait COVID-19. Angka ini jauh melampaui 19.097 kunjungan pekan sebelumnya.
Ini merupakan peningkatan mingguan ketujuh berturut-turut. Total kunjungan pekan lalu juga melampaui 23.555 kunjungan pada periode yang sama tahun 2024.
Juru bicara CDC Taiwan, Lo Yi-chun, menjelaskan peningkatan ini disebabkan penyebaran virus yang sangat cepat. Bukan semata karena peningkatan pengujian.
Lo menyoroti varian baru NB.1.8.1 yang memiliki kemampuan penghindaran imun yang kuat. Varian ini lebih mudah melewati pertahanan kekebalan tubuh dan lebih menular.
Kurangnya wabah besar selama musim dingin di Taiwan membuat banyak orang kekurangan kekebalan alami. Hal ini membuat populasi lebih rentan terhadap NB.1.8.1.
Varian Baru NB.1.8.1: Penyebaran Global dan Potensi Bahaya
Virus COVID-19 terus bermutasi, dan NB.1.8.1 adalah salah satu buktinya. Varian ini memicu lonjakan infeksi di Tiongkok.
Kasus-kasus juga terdeteksi di Amerika Serikat (AS) pada pelancong yang tiba di bandara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan NB.1.8.1 sebagai “varian yang sedang dipantau”.
Data GISAID menunjukkan kasus pertama NB.1.8.1 terdeteksi akhir April. Varian ini ditemukan pada pelancong dari berbagai negara, menunjukkan penyebaran internasional yang cepat.
NB.1.8.1 telah menjadi strain dominan di Tiongkok, berkontribusi pada lonjakan kunjungan ruang gawat darurat dan rawat inap. Di AS, kasusnya masih sedikit.
Meskipun merupakan bagian dari keluarga Omicron, para ahli percaya vaksin COVID-19 yang ada masih memberikan perlindungan terhadap penyakit serius. Perlu diingat bahwa vaksin yang ada saat ini masih memberikan perlindungan terhadap virus yang terkait dengan NB.1.8.1.
Prediksi Puncak Wabah dan Strategi Ke Depan
Awalnya, CDC Taiwan memperkirakan puncak wabah pada pertengahan hingga akhir Juni, dengan kunjungan medis mingguan mencapai 100.000. Namun, prediksi terbaru menunjukkan puncak wabah akan tertunda.
Puncak diperkirakan akhir Juni atau awal Juli, dengan kunjungan mingguan mencapai 150.000 hingga 200.000. Ini menandakan skala wabah yang lebih besar dari perkiraan semula.
Komite ahli vaksin FDA AS telah membahas pembaruan vaksin untuk musim gugur dan dingin. Produsen vaksin Pfizer dan Moderna menyampaikan data vaksin eksperimental yang menargetkan varian LP.8.1.
LP.8.1 berkaitan dengan NB.1.8.1 dan strain yang saat ini ditargetkan oleh vaksin, JN.1. Komite FDA merekomendasikan untuk tetap menggunakan vaksin JN.1.
Gejala NB.1.8.1 serupa dengan strain COVID-19 lainnya. Berdasar data dari negara lain, varian ini tampaknya tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Vaksinasi tetap penting untuk menghindari penyakit parah. Vaksin yang ada masih memberikan perlindungan terhadap virus terkait NB.1.8.1, terutama bagi kelompok berisiko tinggi.
Namun, akses vaksinasi mungkin menjadi lebih sulit bagi sebagian kelompok. Keputusan terbaru dari pihak AS terkait rekomendasi vaksin untuk anak-anak sehat dan wanita hamil serta orang dewasa sehat berpotensi mengubah strategi vaksinasi di masa mendatang.
Kesimpulannya, situasi COVID-19 di Taiwan dan penyebaran global varian NB.1.8.1 membutuhkan kewaspadaan dan langkah proaktif. Pemantauan ketat dan adaptasi strategi kesehatan masyarakat sangat penting untuk menghadapi tantangan ini.
