Kecantikan memang relatif, dan terkadang, mengejarnya bisa berujung pada perjalanan yang tak terduga. Hal ini dialami oleh Violet, seorang TikToker asal California yang menjalani lima kali operasi hidung, bukan karena masalah medis, melainkan karena kejenuhan.
Kisah Violet menjadi sorotan karena ia rela menjalani prosedur rhinoplasty berulang kali, dengan total biaya mencapai lebih dari US$120.000 (sekitar Rp 1,9 miliar). Perjalanannya ini menjadi pelajaran berharga tentang batasan operasi plastik dan pentingnya memilih dokter yang tepat.
Ketidakpuasan yang Memicu Lima Kali Operasi Hidung
Violet, yang memiliki bentuk hidung yang menurut banyak orang sudah ideal, merasa bosan dengan penampilannya. Ia menginginkan perubahan, sebuah “versi yang lebih baik” dari hidungnya sendiri.
Keputusan ini membawanya pada operasi rhinoplasty pertama pada tahun 2020, saat usianya 27 tahun. Ia memilih dokter bedah plastik di California Selatan berdasarkan profil media sosial dan website yang tampak menjanjikan.
Namun, operasi pertama justru menjadi awal dari serangkaian prosedur yang panjang dan penuh tantangan.
Serangkaian Operasi yang Gagal
Hasil operasi pertama jauh dari harapan Violet. Hidungnya terlihat lebih besar dan menonjol, bahkan miring ke kanan sehingga wajahnya tampak asimetris.
Operasi revisi kedua dengan dokter yang sama malah memperburuk keadaan. Kelainan bentuk pada hidungnya semakin parah.
Operasi ketiga, yang diharapkan menjadi solusi, juga gagal memenuhi harapan. Meskipun sedikit lebih lurus, kerusakan pada ujung hidung tetap ada dan tak teratasi.
Kekecewaan Violet semakin mendalam. Ia telah memberikan tiga kesempatan pada dokter tersebut, namun hasilnya justru memperburuk kondisi hidungnya yang semula baik-baik saja.
Mencari Harapan Baru di Miami
Setelah tiga kali kegagalan, Violet memutuskan untuk mencari dokter baru. Ia terbang ke Miami dan berkonsultasi dengan Dr. Kim Patrick Murray.
Pengalaman berkonsultasi dengan Dr. Murray terasa jauh berbeda. Violet merasa lebih percaya diri dengan pendekatan dan profesionalisme dokter tersebut.
Operasi keempat berjalan lancar, namun bekas luka dari operasi sebelumnya menyulitkan proses penyembuhan. Jaringan hidung yang tipis dan penuh bekas luka membuat hasilnya belum maksimal.
Operasi Kelima dan Akhir
Karena kulitnya yang tipis dan penuh jaringan parut, Violet membutuhkan operasi kelima. Prosedur ini bertujuan untuk memperbaiki struktur hidung dan membuat hasilnya lebih alami.
Dr. Murray menambahkan fascia untuk menyamarkan implan dan menyempurnakan bentuk hidung. Setelah lima kali operasi dan pengeluaran biaya yang sangat besar, Violet akhirnya merasa puas dengan hasil akhirnya.
Enam bulan setelah operasi kelima, Violet menyatakan kepuasannya dan berjanji tidak akan lagi mengubah bentuk hidungnya. Ia merasa hidungnya kini terlihat normal.
Kisah Violet menyoroti pentingnya riset yang menyeluruh sebelum memutuskan untuk melakukan operasi plastik, khususnya prosedur yang bersifat invasif. Memilih dokter bedah yang berpengalaman dan memiliki reputasi yang baik sangat krusial untuk meminimalisir risiko dan memastikan hasil yang memuaskan. Selain itu, penting juga untuk memahami bahwa kecantikan bukanlah hanya tentang kesempurnaan fisik, tetapi juga penerimaan diri dan kepuasan batin.