Kasus Covid-19 di Asia Tenggara kembali meningkat signifikan, memicu peringatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kepada negara-negara di kawasan tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan penyebaran virus.
Lonjakan Kasus di Thailand: Sekolah Beralih ke Sistem Online
Thailand menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara, mencatat lebih dari 69.000 kasus baru pada April-Mei 2025. Lonjakan ini sebagian besar dipicu oleh Festival Songkran.
Sebagai respons, pemerintah Thailand menutup sementara beberapa sekolah, termasuk Sekolah Bangkaew, dan mengalihkan pembelajaran ke sistem online. Layanan konsultasi kesehatan online dan bantuan medis juga didistribusikan.
Pemerintah juga menghimbau agar orang tua tidak membawa bayi di bawah satu tahun ke tempat umum untuk meminimalisir risiko penularan.
Malaysia Siaga Hadapi Lonjakan Kasus saat Libur Sekolah
Malaysia juga waspada terhadap potensi lonjakan kasus Covid-19 selama liburan sekolah yang berlangsung pada 29 Mei hingga 9 Juni 2025.
Kasus aktif Covid-19 di Malaysia telah mencapai lebih dari 8.000 kasus, menunjukkan perlunya kewaspadaan dan langkah-langkah antisipatif.
Indonesia Tetap Waspada Meski Kasus Terkendali
Meskipun kasus Covid-19 di Indonesia masih terkendali, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tetap mengeluarkan surat edaran untuk meningkatkan kewaspadaan.
Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Murti Utami, menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi potensi peningkatan kasus.
Pada minggu ke-20 tahun 2025, hanya tercatat tiga kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia, menurun drastis dari 28 kasus pada minggu sebelumnya. Positivity rate juga rendah, yakni 0,59 persen.
Meskipun trennya menurun, Kemenkes tetap meminta semua pihak untuk tetap waspada dan memperkuat deteksi dini.
Analisis Varian dan Strategi Pencegahan
Varian virus Covid-19 yang dominan bervariasi di setiap negara. Thailand didominasi varian XEC dan JN.1, sementara Singapura oleh LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1).
Hong Kong juga mencatat dominasi JN.1, sedangkan Malaysia didominasi oleh XEC (turunan JN.1). Di Indonesia, varian MB.1.1 menjadi yang dominan.
Meskipun angka penularan dan kematian relatif rendah di negara-negara yang mengalami peningkatan kasus, kewaspadaan tetap penting. Pemantauan tren penyakit dan langkah-langkah pencegahan yang efektif terus dibutuhkan.
Secara keseluruhan, situasi Covid-19 di Asia Tenggara membutuhkan perhatian serius. Meskipun Indonesia menunjukkan tren penurunan, kewaspadaan dan kolaborasi regional tetap krusial untuk mencegah lonjakan kasus lebih lanjut. Pentingnya pemantauan varian virus dan kesiapsiagaan sistem kesehatan menjadi kunci dalam menghadapi potensi gelombang baru pandemi.