Buang air kecil di malam hari dan sensasi anyang-anyangan bisa menjadi tanda pembesaran prostat jinak (BPH). Kondisi ini mengakibatkan aliran urin tidak lancar.
BPH, atau hiperplasia prostat jinak, terjadi ketika kelenjar prostat membesar. Hal ini mengganggu aliran urine dan menyebabkan sensasi tidak tuntas saat buang air kecil.
Terapi Rezum: Solusi Modern untuk Pembesaran Prostat
Terapi Rezum merupakan salah satu pilihan pengobatan BPH yang modern dan semakin diminati. Prosedur ini merupakan metode minimal invasif, bukan operasi besar.
Lebih dari 50 pasien telah menjalani terapi Rezum di RS Abdi Waluyo. Metode ini menawarkan keunggulan tanpa ketergantungan obat seumur hidup dan tanpa mengganggu fungsi seksual.
Dokter Spesialis Urologi RS Abdi Waluyo, dr. Adistra Imam Satjakoesoemah, Sp.U., FICS, menjelaskan terapi ini sebagai inovasi unggulan. Prosedur ini difokuskan pada kenyamanan dan kecepatan pasien.
Mekanisme Terapi Rezum dan Prosedurnya
Rezum menggunakan uap air untuk menghancurkan jaringan prostat yang membesar. Uap ini dihasilkan dari gelombang radiofrekuensi dan diarahkan ke jaringan prostat melalui sistoskop.
Prosedur ini dilakukan dengan anestesi umum dan tanpa sayatan. Alat kecil dimasukkan melalui uretra untuk mengarahkan uap air ke jaringan prostat.
Jaringan prostat yang rusak akan diserap tubuh secara alami. Akibatnya, prostat mengecil dan uretra kembali terbuka.
Dengan mengecilnya prostat, gejala BPH seperti anyang-anyangan berkurang. Namun, perlu diingat bahwa terapi ini tidak cocok untuk semua ukuran dan bentuk prostat.
Pertimbangan dan Efek Samping Terapi Rezum
Setelah terapi Rezum, pemasangan kateter diperlukan selama 3 hingga 5 hari. Hal ini dikarenakan pembengkakan awal pada prostat.
Pasien mungkin mengalami ketidaknyamanan saat buang air kecil selama 4-6 minggu. Kemungkinan juga muncul darah dalam urin atau air mani.
Efek samping ini, perlu dicatat, juga bisa terjadi pada prosedur lain untuk pembesaran prostat jinak. Pembesaran prostat jinak bukanlah kanker, dan sering terjadi pada pria seiring bertambahnya usia.
Data menunjukkan hampir 90 persen pria akan mengalami BPH, terutama setelah usia 85 tahun. RS Abdi Waluyo, sebagai Rezum Center of Excellence pertama di Indonesia, menawarkan solusi modern untuk mengatasi masalah ini.
Rumah sakit ini dilengkapi teknologi canggih dan tenaga medis berpengalaman. Terapi Rezum memberikan kenyamanan, kecepatan, dan keefektifan tanpa perlu operasi besar, menjadikannya pilihan tepat untuk mengatasi BPH.