Rosacea adalah penyakit kulit kronis yang ditandai dengan kemerahan dan peradangan pada wajah. Kondisi ini seringkali memengaruhi area pipi, hidung, dahi, dan dagu. Meskipun tidak mengancam jiwa, rosacea dapat sangat mengganggu penampilan dan kepercayaan diri penderitanya. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai penyakit ini.
Apa itu Rosacea?
Rosacea merupakan penyakit kulit inflamasi yang menyebabkan kemerahan pada wajah. Kemerahan ini dapat bertahan lama dan semakin parah seiring waktu.
Gejala awal seringkali berupa kemerahan ringan yang datang dan pergi. Namun, seiring perkembangan penyakit, kemerahan bisa menetap dan disertai pembuluh darah yang tampak jelas di kulit.
Pada beberapa kasus, muncul benjolan kecil yang berisi nanah, mirip jerawat, namun berbeda dari jerawat biasa. Penting untuk membedakannya dengan kondisi kulit lainnya.
Penyebab pasti rosacea masih belum diketahui secara pasti. Namun, faktor genetik, reaksi sistem imun, dan faktor lingkungan diduga berperan.
Gejala dan Jenis Rosacea
Gejala rosacea bervariasi tergantung jenisnya. Jenis yang paling umum adalah erythematotelangiectatic, papulopustular, phymatous, dan ocular.
1. Erythematotelangiectatic Rosacea
Ciri utama adalah kemerahan menetap dan pembuluh darah terlihat jelas di wajah. Kulit juga mungkin terasa sensitif, perih, kering, kasar, atau bersisik.
Penderita mudah merona, bahkan tanpa rangsangan tertentu. Kondisi ini umumnya ringan, tetapi dapat berkembang menjadi lebih parah.
2. Papulopustular Rosacea
Ditandai dengan munculnya benjolan merah seperti jerawat. Benjolan ini dapat datang dan pergi, dan seringkali disertai kulit berminyak.
Selain benjolan, kulit juga mungkin terasa sensitif, perih, dan membengkak. Pembuluh darah mungkin juga terlihat. Pada kasus yang lebih parah, dapat muncul plak (bercak kulit menonjol).
3. Phymatous Rosacea
Jenis ini relatif jarang dan ditandai dengan penebalan kulit, khususnya pada hidung (rinofima). Penebalan juga dapat terjadi pada dagu, dahi, dan telinga.
Kulit tampak tidak rata dengan pori-pori membesar dan berminyak. Pembuluh darah juga seringkali terlihat jelas. Seringkali, penderita phymatous rosacea juga mengalami gejala jenis lainnya.
4. Ocular Rosacea
Rosacea ocular memengaruhi mata, dengan gejala seperti mata merah dan berair. Penderita mungkin merasa seperti ada pasir di mata, atau mengalami sensasi terbakar, perih, dan gatal.
Mata dapat menjadi kering dan sensitif terhadap cahaya. Penglihatan mungkin kabur, dan pembuluh darah dapat terlihat di kelopak mata. Kista juga dapat terbentuk di kelopak mata.
Penyebab dan Faktor Risiko Rosacea
Penyebab pasti rosacea masih belum diketahui, tetapi beberapa faktor diduga berperan. Respons inflamasi dari sistem imun, perubahan pembuluh darah, dan faktor genetik mungkin terlibat.
Kepekaan terhadap tungau Demodex folliculorum dan infeksi bakteri juga menjadi pertimbangan. Faktor lingkungan seperti paparan sinar matahari, konsumsi makanan pedas dan alkohol, perubahan suhu ekstrem, stres, dan olahraga berlebihan juga dapat memicu atau memperburuk gejala.
Beberapa obat, seperti pelebar pembuluh darah, dan kosmetik tertentu juga dapat menjadi pemicu. Faktor risiko meliputi jenis kelamin (wanita lebih rentan), warna kulit (kulit putih), usia (30-60 tahun), dan riwayat merokok serta riwayat keluarga dengan rosacea.
Diagnosis dan Pengobatan Rosacea
Diagnosis rosacea umumnya dilakukan melalui pemeriksaan fisik. Dokter akan mengamati gejala dan riwayat medis pasien. Tidak ada tes khusus untuk mendiagnosis rosacea.
Pengobatan bertujuan untuk mengurangi gejala, meringankan ketidaknyamanan, dan mencegah keparahan. Rosacea tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikelola dengan baik.
Pengobatan Rosacea
Pengobatan rosacea melibatkan kombinasi pendekatan. Obat topikal seperti brimonidine dan oxymetazoline dapat mengurangi kemerahan dengan menyempitkan pembuluh darah.
Asam azelaic dan metronidazole juga efektif untuk mengurangi kemerahan dan jerawat. Antibiotik oral, seperti doxycycline, mungkin diperlukan untuk kasus yang lebih berat.
Terapi laser, seperti intense pulsed light (IPL), dapat membantu mengurangi tampilan pembuluh darah yang terlihat. Operasi plastik mungkin diperlukan untuk kasus rosacea phymatous yang parah, untuk mengangkat jaringan kulit yang menebal.
Perawatan Rumahan Rosacea
Perawatan rumahan dapat membantu mengelola rosacea. Selalu gunakan tabir surya dengan SPF tinggi untuk melindungi kulit dari sinar matahari.
Rawat kulit dengan lembut, gunakan pembersih wajah yang ringan dan bebas alkohol, serta pelembap non-komedogenik. Batasi konsumsi alkohol dan makanan pedas. Hindari penggunaan krim sembarangan dan selalu konsultasi dokter sebelum menggunakan produk perawatan kulit baru.
Mencatat detail aktivitas harian dan makanan yang dikonsumsi dapat membantu mengidentifikasi pemicu gejala. Bergabung dengan komunitas penderita rosacea dapat membantu meningkatkan dukungan dan mengurangi perasaan terisolasi. Ingatlah bahwa meskipun rosacea tidak dapat disembuhkan, gejalanya dapat dikelola dengan baik melalui pengobatan dan perawatan yang tepat.