Kegagalan dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) seringkali menimbulkan stres dan kekecewaan bagi remaja. Rasa kecewa ini wajar, mengingat usaha keras yang telah mereka curahkan. Namun, penting diingat bahwa UTBK bukanlah akhir segalanya. Banyak jalan menuju kesuksesan, dan kegagalan ini justru menjadi peluang untuk belajar dan berkembang.
Menghadapi situasi ini, remaja perlu menemukan cara untuk meredakan stres dan kecemasan. Ada beragam teknik relaksasi yang dapat dilakukan di rumah, disesuaikan dengan kepribadian masing-masing.
Mengatasi Stres Pasca Gagal UTBK: Berbagai Cara Relaksasi Efektif
Psikolog anak Gloria Siagian, M.Psi., dari Mykidz Clinic menekankan bahwa setiap individu memiliki cara unik untuk mengatasi stres. Tidak ada satu metode yang berlaku umum bagi semua remaja yang gagal UTBK.
Mendengarkan musik merupakan salah satu pilihan yang umum. Aktivitas lain yang positif juga bisa menjadi solusi efektif untuk mengurangi stres.
Beberapa remaja mungkin lebih memilih berolahraga, membaca buku, menonton film, atau menghabiskan waktu bersama teman-teman. Yang terpenting adalah aktivitas tersebut bersifat positif dan mendukung kesejahteraan mental.
Peran Orangtua dalam Mendukung Anak yang Mengalami Stres
Orangtua memegang peran penting dalam membantu anak menghadapi kegagalan UTBK. Mereka perlu memvalidasi perasaan anak, memberikan ruang untuk memproses emosi negatif, dan mendukung upaya anak dalam mengurangi stres.
Memberikan dukungan tanpa mengurangi pengawasan juga penting. Orangtua perlu secara rutin mengecek kondisi anak, memastikan mereka mampu mengatasi stres dan menunjukkan perkembangan positif.
Pertanyaan seperti “Bagaimana perasaanmu? Sudah merasa lebih baik?” dapat menunjukkan perhatian dan kepedulian orangtua. Hal ini menunjukkan bahwa orangtua peduli dan ingin membantu anak melewati masa sulit.
Pentingnya Observasi dan Bantuan Profesional
Meskipun orangtua harus mendukung upaya anak dalam meredakan stres, penting untuk tetap waspada terhadap perubahan perilaku yang signifikan.
Jika anak cenderung mengurung diri, menolak makan, atau menunjukkan tanda-tanda depresi, orangtua perlu segera mencari bantuan profesional.
Memaksa anak untuk melakukan teknik relaksasi tertentu, seperti meditasi atau yoga, justru bisa kontraproduktif jika anak tidak merasa nyaman. Yang terpenting adalah memberikan dukungan dan memastikan anak mendapatkan bantuan yang tepat jika dibutuhkan.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau konselor jika anak menunjukkan tanda-tanda kesulitan dalam mengatasi stres pasca UTBK. Konsultasi profesional dapat memberikan panduan dan strategi yang tepat untuk membantu anak melewati masa sulit ini dan menemukan jalan menuju masa depan yang lebih baik.
Kegagalan UTBK bukanlah akhir dari segalanya. Dengan dukungan keluarga dan bantuan profesional jika diperlukan, remaja dapat mengatasi stres dan menemukan kembali motivasi untuk mencapai tujuan mereka. Proses ini merupakan bagian penting dari pertumbuhan dan pembelajaran, mengajarkan mereka untuk lebih tangguh dan resilient dalam menghadapi tantangan hidup.