Bahaya Media Sosial: Remaja, FOMO, & Perilaku Ekstrem

Playmaker

Bahaya Media Sosial: Remaja, FOMO, & Perilaku Ekstrem
Sumber: Liputan6.com

Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja modern. Platform digital ini menawarkan berbagai manfaat, namun juga menyimpan potensi bahaya yang dapat berdampak negatif pada psikologis dan perilaku mereka. Penting bagi orang tua, pendidik, dan remaja itu sendiri untuk memahami risiko ini dan mencari cara untuk memanfaatkan media sosial secara bertanggung jawab.

Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga, Ayoe Sutomo, menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap dampak media sosial yang seringkali luput dari perhatian. Penggunaan yang tidak bijak dapat memicu berbagai masalah.

Dampak Positif dan Negatif Media Sosial bagi Remaja

Media sosial dapat menjadi alat yang ampuh untuk pembelajaran dan ekspresi diri. Remaja dapat mengakses informasi, bergabung dalam komunitas, bahkan berpartisipasi dalam gerakan sosial.

Di sisi lain, penggunaan berlebihan dapat memicu dampak negatif yang signifikan. Kecemasan, stres, dan perasaan tidak berharga adalah beberapa konsekuensi yang mungkin terjadi.

Menurut Ayoe Sutomo, “Media sosial bisa jadi tempat berekspresi, belajar hal baru, dan mencari informasi. Dukungan sosial dari komunitas online juga sangat bermanfaat.”

FOMO: Rasa Takut Ketinggalan dan Perasaan Tidak Cukup

Salah satu dampak psikologis yang umum adalah FOMO (Fear of Missing Out). Remaja merasa takut tertinggal dari tren dan aktivitas sosial teman-temannya.

Perbandingan diri dengan orang lain di media sosial seringkali memicu FOMO. Remaja merasa harus selalu mengikuti tren, meskipun hal itu tidak sesuai dengan kebutuhan atau kemampuannya.

“Kita cenderung membandingkan diri dengan orang lain,” jelas Ayoe. “Dan merasa kurang berharga jika tidak ‘sama’ atau ‘lebih baik’. Dari situlah FOMO muncul.”

Ketidakmampuan mengikuti tren dapat memicu perasaan rendah diri dan tidak cukup baik.

Dampak Neurologis: Otak yang Belum Matang

Otak remaja masih dalam tahap perkembangan, khususnya prefrontal cortex yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan dan kontrol emosi.

Overstimulasi akibat paparan berlebihan terhadap media sosial dapat mengganggu perkembangan otak. Prefrontal cortex yang belum matang kesulitan memproses informasi secara optimal.

Ayoe menjelaskan, “Prefrontal cortex belum sepenuhnya matang. Overstimulasi dari media sosial membuat otak kewalahan memproses informasi.”

Hal ini dapat memicu perilaku impulsif dan ekstrem yang dianggap tidak pantas oleh orang dewasa.

Konten Negatif dan Cyberbullying: Ancaman Serius Kesehatan Mental

Paparan terhadap konten negatif, ujaran kebencian, dan cyberbullying merupakan ancaman serius bagi kesehatan mental remaja.

Meskipun terjadi di dunia maya, dampaknya nyata dalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan, isolasi sosial, dan depresi dapat muncul.

“Efeknya terlihat di dunia digital, tetapi dampaknya nyata dalam kehidupan mereka,” tegas Ayoe. “Konten ekstrem dan perundungan sangat memengaruhi kondisi remaja.”

Remaja yang belum memiliki kontrol emosi yang stabil sangat rentan terhadap dampak negatif ini.

Untuk mengurangi dampak negatif media sosial, pendampingan dari orang tua, guru, dan lingkungan sangat penting. Penting untuk membekali remaja dengan literasi digital dan kemampuan mengelola emosi. Penggunaan media sosial yang seimbang dan bijak adalah kunci.

Kesimpulannya, media sosial menawarkan manfaat namun juga menyimpan risiko. Penting bagi semua pihak untuk memahami potensi bahaya dan berperan aktif dalam membimbing remaja agar dapat menggunakan media sosial secara sehat dan bertanggung jawab.

Popular Post

Nama Aulia: Arti, Makna Indah & Rangkaian Nama Islami Terbaik

Parenting

Nama Aulia: Arti, Makna Indah & Rangkaian Nama Islami Terbaik

Memilih nama untuk buah hati adalah momen istimewa bagi setiap orangtua. Nama tak hanya sekadar identitas, melainkan doa dan harapan ...

Tes HPV DNA: Ketahui Risiko, Prosedur, dan Biayanya Sekarang

Wanita

Tes HPV DNA: Ketahui Risiko, Prosedur, dan Biayanya Sekarang

Tes HPV DNA: Panduan Lengkap Prosedur, Hasil, dan Biaya Tes HPV DNA merupakan pemeriksaan penting untuk mendeteksi Human Papillomavirus (HPV), ...

Revolusi Bedah: Siloam Group Luncurkan Robot Da Vinci Xi Canggih

Editorial

Revolusi Bedah: Siloam Group Luncurkan Robot Da Vinci Xi Canggih

Siloam Hospitals Group meluncurkan teknologi bedah mutakhir di Indonesia. Sistem robotik multi-lengan Da Vinci Xi kini tersedia, menandai tonggak penting ...

Mini Soccer vs Futsal: Perbedaan, Lapangan, & Aturannya

Editorial

Mini Soccer vs Futsal: Perbedaan, Lapangan, & Aturannya

Mini soccer, atau sepak bola mini, semakin populer di berbagai kalangan usia. Permainan ini menawarkan alternatif sepak bola yang praktis, ...

Wanita

Makeup Pengantin Sahabat Curi Perhatian, Netizen Terpukau!

Sebuah kisah menarik beredar di media sosial mengenai seorang *makeup artist* (MUA) yang merias seorang *bridesmaid* dengan riasan glamor, nyaris ...

Rahasia Perkembangan Remaja 15 Tahun: Panduan Lengkap & Komprehensif

Parenting

Rahasia Perkembangan Remaja 15 Tahun: Panduan Lengkap & Komprehensif

Usia 15 tahun menandai fase pertengahan perkembangan remaja. Perubahan fisik, kognitif, psikologis, emosional, dan sosial yang signifikan terjadi pada tahap ...