Kanker payudara merupakan penyakit serius yang membutuhkan penanganan tepat. Diagnosis akurat menjadi kunci keberhasilan pengobatan, dan biopsi memegang peran penting dalam proses tersebut.
Prosedur biopsi, meskipun sering menimbulkan kekhawatiran, sebenarnya membantu menentukan pengobatan kanker payudara yang lebih personal dan efektif. Dokter Spesialis Bedah Onkologi dari FKUI, Dr. dr. Farida Briani Sobri, SpB(K)Onk., menjelaskan pentingnya peran biopsi ini.
Biopsi: Lebih dari Sekedar Diagnosis
Biopsi bukan hanya untuk mengetahui keberadaan sel kanker, tetapi juga untuk memahami sifat biologisnya. Informasi ini krusial dalam menentukan strategi pengobatan yang paling tepat bagi setiap pasien.
Melalui biopsi, dokter dapat mengidentifikasi penanda tumor seperti ER, PR, HER2, dan KI67. Penanda-penanda ini membantu mengklasifikasikan kanker payudara ke dalam subtipe luminal A, luminal B, HER2-type, dan triple-negative breast cancer (TNBC).
Klasifikasi ini sangat penting karena penentuan jenis kanker payudara tidak dapat hanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik seperti meraba benjolan. Sebagian besar kelainan payudara (sekitar 90 persen) bersifat jinak, bukan kanker.
Rebiopsi: Pemantauan dan Penyesuaian Pengobatan
Biopsi mungkin tidak hanya dilakukan sekali saja. Terkadang, rebiopsi diperlukan untuk memantau perkembangan penyakit dan respons terhadap terapi.
Rebiopsi penting jika ada perubahan kondisi pasien atau jika respons terhadap pengobatan awal tidak sesuai harapan. Hal ini bertujuan untuk memastikan apakah karakteristik kanker telah berubah, yang dapat memengaruhi strategi pengobatan selanjutnya.
Berkat kemajuan teknologi, prosedur biopsi kini lebih nyaman dan kurang menyakitkan. Sebagian besar biopsi dapat dilakukan dengan jarum halus yang dipandu pencitraan seperti USG, mamografi, atau MRI, sehingga meminimalkan kebutuhan operasi terbuka dan biaya yang lebih terjangkau.
Benjolan Payudara: Jangan Panik, Segera Konsultasi
Data dari Breast Cancer Research Foundation menunjukkan bahwa hanya 3-6 persen benjolan payudara yang bersifat ganas. Stony Brook Cancer Center bahkan melaporkan bahwa 80 persen benjolan yang diperiksa melalui biopsi ternyata jinak.
Meskipun sebagian besar benjolan payudara bersifat jinak, penting untuk tidak mengabaikan setiap kelainan yang ditemukan. Konsultasi dini dengan tenaga medis sangat dianjurkan untuk mendapatkan evaluasi yang akurat dan mengurangi kecemasan.
Jika menemukan kelainan pada payudara, jangan panik, tetapi juga jangan abaikan. Segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan diagnosis yang tepat.
Pemahaman pasien tentang jenis kanker payudara, subtipe, dan pilihan terapinya sangat penting. Hal ini akan membantu pasien merasa lebih percaya diri dan terlibat aktif dalam proses pengobatannya.
Kesimpulannya, biopsi merupakan prosedur penting dalam penentuan diagnosis dan pengobatan kanker payudara yang tepat dan personal. Meskipun prosedur ini seringkali menimbulkan kekhawatiran, kemajuan teknologi telah membuatnya lebih nyaman dan terjangkau. Konsultasi dini dengan tenaga medis sangat dianjurkan untuk mendeteksi dini dan penanganan yang tepat.