Bekam, pengobatan tradisional yang telah lama dikenal, kini juga dikaitkan dengan pengobatan kolesterol tinggi. Banyak yang percaya bekam dapat membantu mengeluarkan kolesterol jahat dari tubuh. Namun, seberapa efektifkah metode ini sebenarnya? Apakah ciri-ciri darah yang dikeluarkan saat bekam benar-benar menunjukkan kadar kolesterol seseorang? Mari kita telusuri lebih lanjut.
Prosedur Bekam untuk Kolesterol Tinggi
Metode bekam yang umum digunakan untuk mengatasi kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia) adalah bekam basah atau *wet cupping*. Teknik ini melibatkan penyayatan kulit yang sangat kecil dengan pisau atau jarum steril.
Setelah sayatan dibuat, gelas vakum ditempelkan untuk menarik keluar darah. Darah yang keluar dianggap sebagai darah kotor yang mengandung zat-zat berbahaya, termasuk kolesterol berlebih.
Area bekam biasanya berada di punggung atas. Bagian tubuh ini diyakini sebagai tempat berkumpulnya darah yang kaya lipid atau lemak.
Berikut tahapan terapi bekam basah untuk kolesterol tinggi:
- Area di punggung atas dibersihkan untuk mencegah infeksi.
- Gelas vakum ditempelkan dan disedot untuk menciptakan tekanan negatif selama 3-5 menit.
- Setelah gelas dilepas, kulit disayat dengan pisau atau jarum steril.
- Gelas vakum kembali dipasang untuk menarik darah keluar, proses ini biasanya berlangsung kurang dari 10 menit.
- Setelah selesai, area bekam dibersihkan dan diberi salep antibiotik untuk mencegah infeksi.
Efektivitas Bekam dalam Menurunkan Kolesterol
Beberapa penelitian menunjukkan potensi bekam basah dalam menurunkan kadar kolesterol. Sebuah studi di *Journal of Acupuncture Research* (2023) meneliti efektivitasnya pada penderita hiperkolesterolemia.
Hasil studi tersebut menunjukkan penurunan kadar kolesterol total lebih dari 16% sekitar 10-14 hari setelah terapi. Namun, perlu diingat bahwa setiap individu mungkin memiliki respons yang berbeda.
Penelitian lain di *Biomedical and Pharmacology Journal* (2022) melaporkan 92% responden merasa lebih baik dua minggu setelah bekam basah.
Meskipun penurunan kolesterol total mungkin tidak selalu signifikan, penelitian menunjukkan perbaikan profil lipid secara keseluruhan. Ini termasuk penurunan LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, serta peningkatan HDL (kolesterol baik).
Ciri-ciri Darah Bekam pada Penderita Kolesterol Tinggi
Banyak yang meyakini bahwa ciri-ciri darah yang keluar saat bekam dapat mengindikasikan kondisi kesehatan, termasuk kolesterol tinggi. Namun, perlu diingat bahwa ini bukanlah metode diagnostik yang akurat.
Warna Darah Bekam
Darah bekam penderita kolesterol tinggi seringkali berwarna merah tua atau gelap pekat. Hal ini dikaitkan dengan tingginya kadar lipid dalam darah. Namun, warna darah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, bukan hanya kolesterol.
Kekentalan Darah Bekam
Darah yang kental dan lengket, dengan aliran yang lebih lambat, dapat menjadi indikasi kolesterol tinggi. Kekentalan darah dipengaruhi oleh beberapa faktor, jadi ini bukanlah penanda tunggal yang pasti.
Gumpalan Darah Bekam
Adanya gumpalan menyerupai *jelly* dalam darah bekam diyakini oleh beberapa orang sebagai endapan kolesterol. Namun, diperlukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikannya.
Volume Darah yang Keluar
Beberapa terapis mengklaim pasien kolesterol tinggi mengeluarkan darah dalam volume lebih banyak. Namun, ini belum didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.
Proses Penyembuhan Luka
Luka bekas bekam pada penderita kolesterol tinggi mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh. Namun, proses penyembuhan luka juga dipengaruhi banyak faktor lain.
Meskipun beberapa ciri darah bekam dikaitkan dengan kolesterol tinggi, penting untuk diingat bahwa ini bukan metode diagnostik yang akurat. Untuk memastikan kadar kolesterol Anda, konsultasikan dengan dokter dan lakukan pemeriksaan laboratorium yang tepat. Pengukuran kadar kolesterol melalui tes darah merupakan satu-satunya cara yang akurat untuk mendiagnosis dan memantau kadar kolesterol. Gaya hidup sehat tetap menjadi kunci utama dalam mengelola kolesterol tinggi.
