Aktor Blake Lively kembali menjadi sorotan publik, bukan karena perannya di layar lebar, melainkan karena penampilannya yang penuh gaya di tengah hiruk pikuk persidangan. Ia hadir dengan kostum yang menarik perhatian, seolah menjadi pernyataan mode atas kemenangannya dalam gugatan hukum yang dilayangkan aktor Justin Baldoni.
Dua hari setelah pengadilan menolak gugatan Baldoni senilai US$ 400 juta, Lively terlihat percaya diri mengenakan setelan rok pelangi dari Chanel. Penampilannya ini menjadi bukti nyata bagaimana ia menghadapi situasi yang menegangkan dengan tetap memesona dan penuh gaya.
Gaya Pelangi Blake Lively: Pernyataan Mode di Tengah Sengketa Hukum
Lively, 37 tahun, tampil memukau dengan setelan *plaid* warna-warni Chanel yang terdiri dari jaket dan rok. Ia memadukannya dengan atasan putih sederhana yang elegan.
Kesan *playful* ditambahkan dengan sepatu *peep-toe* biru langit dan tas mungil bergantungan stroberi 3D. Aksesori *chunky* melengkapi penampilannya, memberikan sentuhan glamor tanpa berlebihan.
Rambutnya yang ditata rapi dalam gaya ekor kuda semakin mempertegas kesan *effortless chic*. Penampilan ini mencuri perhatian dan menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Respon Terhadap Putusan Pengadilan dan Tuduhan “Tur Kemenangan Palsu”
Penampilan Lively di publik ini merupakan yang kedua kalinya setelah putusan pengadilan pada Senin lalu. Sebelumnya, ia terlihat anggun dengan gaun rajut putih dan jaket denim vintage di Chanel Tribeca Festival Artists Dinner.
Di Instagram, Lively menyampaikan rasa terima kasih kepada para pendukungnya. Ungkapan syukur ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan publik bagi dirinya selama proses hukum berlangsung.
Tim kuasa hukum Lively, Esra Hudson dan Mike Gottlieb, menyebut gugatan Baldoni sebagai “sandiwara hukum”. Pernyataan ini tentunya memanaskan situasi.
Namun, pengacara Baldoni, Bryan Freedman, membalas dengan tuduhan bahwa Lively melakukan “tur kemenangan palsu”. Freedman menegaskan akan melanjutkan proses hukum, khususnya terkait tuduhan pencemaran nama baik.
Latar Belakang Sengketa Hukum antara Blake Lively dan Justin Baldoni
Persengketaan hukum antara Lively dan Baldoni bermula pada Desember 2024. Lively mengajukan gugatan terhadap Baldoni atas dugaan pelecehan seksual, pembalasan, pelanggaran kontrak, tekanan emosional, dan pelanggaran privasi.
Baldoni kemudian melakukan gugatan balik atas tuduhan pencemaran nama baik. Ia bahkan turut menggugat New York Times yang dianggap telah memberitakan kasus ini secara tidak adil.
New York Times sendiri menyebut langkah hukum Baldoni sebagai “upaya tak berdasar untuk membungkam laporan jujur”. Kasus ini menjadi sorotan publik karena melibatkan dua bintang Hollywood ternama.
Perkembangan terbaru menunjukkan bahwa pertarungan hukum ini masih jauh dari kata selesai. Kedua belah pihak tampak bersiap untuk melanjutkan pertempuran di pengadilan.
Pernyataan-pernyataan yang saling bertolak belakang dari kedua belah pihak hanya semakin memperumit kasus ini. Publik pun masih menunggu bagaimana proses hukum selanjutnya akan berjalan.
Kasus ini juga menimbulkan pertanyaan tentang etika dan transparansi dalam industri perfilman Hollywood. Proses hukum yang panjang dan penuh intrik ini menjadi pelajaran penting bagi banyak pihak.
Dengan adanya kasus ini, banyak orang bertanya-tanya apakah ini akan berdampak pada karier kedua aktor tersebut di masa depan. Hanya waktu yang akan menjawab pertanyaan ini.
Ke depannya, sangat menarik untuk menyaksikan bagaimana perkembangan kasus ini dan bagaimana dampaknya bagi kedua belah pihak yang terlibat. Publik pun tentu menantikan penyelesaian yang adil dan transparan.
Secara keseluruhan, kasus hukum antara Blake Lively dan Justin Baldoni menyoroti kompleksitas permasalahan di balik glamornya dunia hiburan. Peristiwa ini juga menunjukkan pentingnya perlindungan hukum bagi para korban pelecehan dan bagaimana perselisihan hukum dapat berdampak besar pada kehidupan pribadi para pesohor.
