Cegah Mpox: Tips Pencegahan dan Penularan Virus Mematikan

Playmaker

Cegah Mpox: Tips Pencegahan dan Penularan Virus Mematikan
Sumber: Kompas.com

Mpox, atau yang lebih dikenal sebagai cacar monyet, kembali menjadi perhatian global setelah peningkatan kasus yang signifikan, termasuk di Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali menetapkan status darurat kesehatan global pada 5 Juni 2025, merespon lonjakan kasus, terutama di Afrika Barat dan beberapa negara lainnya, termasuk Indonesia.

Penularan mpox yang cepat melalui kontak fisik atau benda terkontaminasi mengharuskan upaya pencegahan yang serius. Langkah-langkah pencegahan yang efektif sangat penting untuk membendung penyebaran virus ini.

Langkah-Langkah Pencegahan Mpox yang Efektif

Untuk melindungi diri dari ancaman mpox, beberapa langkah pencegahan perlu diterapkan secara konsisten. Keberhasilan pencegahan bergantung pada kesadaran dan kepatuhan masyarakat.

  • Vaksinasi

    Vaksinasi cacar sangat direkomendasikan, terutama bagi kelompok berisiko tinggi. Vaksin ini memberikan perlindungan terhadap virus monkeypox (MPXV), penyebab utama mpox.

    Vaksinasi sangat penting bagi mereka yang belum pernah divaksinasi cacar sebelumnya, terutama jika telah terpapar individu atau lingkungan yang terkontaminasi mpox.

  • Kebersihan Tangan yang Prima

    Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir atau gunakan hand sanitizer. Lakukan ini terutama setelah beraktivitas di tempat umum atau menyentuh benda yang sering digunakan bersama.

    Menjaga kebersihan tangan merupakan langkah dasar dan efektif dalam mencegah berbagai penyakit menular, termasuk mpox.

  • Proteksi Diri di Ruang Publik

    Gunakan masker saat berada di ruang publik atau luar ruangan untuk meminimalisir risiko penularan. Jaga jarak fisik, terutama dari individu yang menunjukkan gejala mpox.

    Menjaga jarak aman dan penggunaan masker mengurangi kontak dekat yang dapat meningkatkan risiko penularan.

  • Disinfeksi Permukaan

    Bersihkan secara rutin permukaan yang sering disentuh banyak orang dengan disinfektan. Contohnya, gagang pintu, tombol lift, dan permukaan umum lainnya.

    Langkah ini membantu mencegah penularan melalui benda-benda yang mungkin terkontaminasi cairan tubuh penderita mpox.

  • Hindari Kontak dengan Hewan dan Penderita

    Hindari kontak langsung dengan hewan yang sakit atau mati mendadak. Jauhi pula orang yang menunjukkan gejala mpox.

    Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan lesi atau cairan tubuh penderita mpox.

  • Perlindungan bagi Petugas Medis

    Petugas medis yang merawat penderita mpox harus menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Ini sangat krusial untuk mencegah penularan.

    Penggunaan APD yang tepat melindungi petugas medis dari paparan langsung lesi atau cairan tubuh penderita.

Kenali Gejala Mpox untuk Deteksi Dini

Deteksi dini sangat penting untuk mencegah penyebaran lebih luas. Ketahui gejala-gejala yang mungkin muncul agar dapat melakukan tindakan pencegahan yang tepat.

  • Demam, sering disertai kelelahan, sakit kepala, dan nyeri tubuh.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di leher, ketiak, dan selangkangan.
  • Ruam atau lesi kulit yang dimulai sebagai bintik merah, berkembang menjadi lepuhan berisi cairan, lalu mengering dan mengelupas.

Gejala-gejala ini biasanya berlangsung 2-4 minggu. Perawatan suportif dapat membantu mempercepat pemulihan.

Penderita dengan gejala berat atau komplikasi memerlukan perawatan medis segera.

Komplikasi Mpox yang Perlu Diwaspadai

Meskipun umumnya sembuh dengan perawatan tepat, beberapa kasus mpox dapat menimbulkan komplikasi serius. Kelompok rentan, seperti individu dengan sistem imun lemah, berisiko lebih tinggi.

  • Infeksi sekunder, misalnya infeksi bakteri pada lesi kulit.
  • Ensefalitis (radang otak), yang dapat menyebabkan gangguan neurologis.
  • Pneumonia (radang paru-paru), yang dapat mengancam pernapasan.
  • Gangguan penglihatan, terutama jika lesi dekat mata.

Komplikasi lebih sering terjadi pada penderita dengan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya, seperti HIV atau gangguan imunitas lainnya.

Pencegahan mpox merupakan kunci untuk meminimalisir penyebaran virus ini. WHO dan pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pencegahan mpox. Kewaspadaan dan tindakan pencegahan yang tepat akan membantu melindungi kita semua.

Popular Post

Nama Aulia: Arti, Makna Indah & Rangkaian Nama Islami Terbaik

Parenting

Nama Aulia: Arti, Makna Indah & Rangkaian Nama Islami Terbaik

Memilih nama untuk buah hati adalah momen istimewa bagi setiap orangtua. Nama tak hanya sekadar identitas, melainkan doa dan harapan ...

Tes HPV DNA: Ketahui Risiko, Prosedur, dan Biayanya Sekarang

Wanita

Tes HPV DNA: Ketahui Risiko, Prosedur, dan Biayanya Sekarang

Tes HPV DNA: Panduan Lengkap Prosedur, Hasil, dan Biaya Tes HPV DNA merupakan pemeriksaan penting untuk mendeteksi Human Papillomavirus (HPV), ...

Revolusi Bedah: Siloam Group Luncurkan Robot Da Vinci Xi Canggih

Editorial

Revolusi Bedah: Siloam Group Luncurkan Robot Da Vinci Xi Canggih

Siloam Hospitals Group meluncurkan teknologi bedah mutakhir di Indonesia. Sistem robotik multi-lengan Da Vinci Xi kini tersedia, menandai tonggak penting ...

Mini Soccer vs Futsal: Perbedaan, Lapangan, & Aturannya

Editorial

Mini Soccer vs Futsal: Perbedaan, Lapangan, & Aturannya

Mini soccer, atau sepak bola mini, semakin populer di berbagai kalangan usia. Permainan ini menawarkan alternatif sepak bola yang praktis, ...

Rahasia Perkembangan Remaja 15 Tahun: Panduan Lengkap & Komprehensif

Parenting

Rahasia Perkembangan Remaja 15 Tahun: Panduan Lengkap & Komprehensif

Usia 15 tahun menandai fase pertengahan perkembangan remaja. Perubahan fisik, kognitif, psikologis, emosional, dan sosial yang signifikan terjadi pada tahap ...

Wanita

Makeup Pengantin Sahabat Curi Perhatian, Netizen Terpukau!

Sebuah kisah menarik beredar di media sosial mengenai seorang *makeup artist* (MUA) yang merias seorang *bridesmaid* dengan riasan glamor, nyaris ...