Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) telah menjangkau 8 juta warga Indonesia di 38 provinsi. Program ini melibatkan 9.552 puskesmas, hampir seluruh puskesmas di Indonesia. Data dari CKG mengungkap sejumlah masalah kesehatan utama yang perlu mendapat perhatian masyarakat.
Hasil pemeriksaan menunjukkan masalah kesehatan gigi dan mulut mendominasi. Temuan ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat untuk lebih menjaga kesehatan gigi sejak dini.
Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut: Temuan Utama CKG
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan masalah gigi sebagai temuan paling signifikan dalam program CKG. Beliau bahkan menyinggung pengalaman pribadinya mengenai masalah gigi yang baru disadarinya.
Peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Iwan Ariawan, menambahkan bahwa lebih dari setengah peserta CKG memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut. Masalah ini beragam, mulai dari gigi berlubang hingga gusi turun.
Proporsi masalah gigi meningkat seiring bertambahnya usia. Pada kelompok usia 60 tahun ke atas, persentase masalah gigi mencapai 85,4 persen. Hal ini perlu diwaspadai karena masalah gigi bisa memicu penyakit lain.
Hipertensi dan Diabetes: Ancaman Kesehatan yang Meningkat
Hipertensi atau tekanan darah tinggi juga menjadi temuan umum, terutama pada peserta dewasa (18 tahun ke atas). Lebih dari 20 persen peserta CKG terdeteksi mengalami hipertensi.
Pada kelompok usia 40 tahun ke atas, prevalensi hipertensi cukup mengkhawatirkan, yaitu 1 dari 3 orang. Ini menunjukkan pentingnya deteksi dan pencegahan dini hipertensi.
Diabetes juga menjadi perhatian. Sebanyak 5,9 persen peserta CKG mengidap diabetes. Penyakit ini bahkan ditemukan pada usia muda, mulai 18-29 tahun.
Peningkatan prevalensi diabetes terlihat jelas pada usia 40 tahun ke atas, mencapai 1 dari 10 orang. Angka ini lebih tinggi lagi pada kelompok usia 60 tahun ke atas, mencapai 12 persen.
Obesitas Sentral: Faktor Risiko Penyakit Kronis
Obesitas, terutama obesitas sentral (penumpukan lemak di perut), juga ditemukan pada banyak peserta CKG. Obesitas sentral didefinisikan sebagai lingkar pinggang lebih dari 90 cm pada laki-laki dan lebih dari 80 cm pada perempuan.
Setengah dari perempuan peserta CKG mengalami obesitas sentral, sementara seperempat laki-laki mengalaminya. Kondisi ini meningkatkan risiko hipertensi dan diabetes hingga 1,5 hingga 2 kali lipat.
Obesitas sentral meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Oleh karena itu, pencegahan dan pengendalian obesitas sangat penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang.
Program CKG memberikan gambaran penting mengenai profil kesehatan masyarakat Indonesia. Temuan ini menunjukkan perlunya peningkatan kesadaran dan upaya pencegahan dini untuk mengatasi masalah kesehatan gigi dan mulut, hipertensi, diabetes, dan obesitas. Pentingnya deteksi dini dan gaya hidup sehat perlu terus digalakkan untuk mengurangi risiko penyakit kronis.