Menjelang Idul Adha, memastikan keamanan dan kualitas daging kurban menjadi hal yang sangat penting. Penting bagi masyarakat untuk memahami kriteria daging yang layak konsumsi guna menjaga kesehatan keluarga.
Widodo Suwito, Peneliti Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan (PRTPP) Gunungkidul, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), memberikan panduan praktis mengenai hal ini. Informasi tersebut sangat krusial untuk mencegah risiko kesehatan akibat konsumsi daging yang tidak layak.
Ciri-Ciri Hewan Kurban yang Sehat
Kesehatan hewan kurban merupakan faktor utama yang menentukan keamanan dagingnya. Hewan yang akan dikurbankan wajib memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari dinas peternakan setempat.
Ketiadaan SKKH bukan berarti hewan tersebut tidak sehat. Namun, masyarakat perlu teliti mengamati kondisi hewan; pastikan hewan tersebut tidak memiliki luka, diare, atau pincang, dan memiliki penampilan yang sehat dan prima.
Jika ditemukan cacat fisik atau tanda penyakit, sebaiknya hindari menggunakan hewan tersebut untuk kurban. Daging hewan yang sakit tentu tidak aman untuk dikonsumsi.
Ciri-Ciri Daging Kurban yang Aman Dikonsumsi
Selain kesehatan hewan, ciri fisik daging juga menjadi indikator penting. Daging yang aman dikonsumsi memiliki warna merah cerah dan segar, bukan pucat atau kehitaman.
Tekstur daging yang baik adalah elastis, tidak lembek, dan tidak keras. Bau daging juga menjadi penentu; pastikan tidak ada bau busuk yang menyengat.
Penyimpanan daging yang tepat juga sangat penting. Simpan daging segar di dalam freezer pada suhu dingin untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Pisahkan daging dengan jeroan dan gunakan wadah tertutup rapat.
Menyimpan daging di suhu ruang dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri, kebusukan, dan perubahan tekstur serta rasa, sehingga daging menjadi lembek atau berlendir. Hal ini tentu membahayakan kesehatan.
Tips Memasak dan Manfaat Konsumsi Daging Kurban
Setelah mendapatkan daging kurban yang aman, teknik memasak yang tepat juga perlu diperhatikan. Masak daging pada suhu yang tepat untuk mencegah pertumbuhan mikroba.
Metode memasak yang baik adalah dengan menambahkan sedikit air guna menjaga kelembaban dan protein daging. Pastikan daging matang sempurna untuk membunuh bakteri yang mungkin masih ada.
Daging merupakan sumber protein hewani yang sangat baik untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh. Ia juga kaya akan zat besi yang esensial dalam pembentukan sel darah merah.
Selain protein dan zat besi, daging juga mengandung berbagai mineral dan vitamin penting untuk kesehatan. Konsumsi daging dapat mendukung pertumbuhan, terutama pada anak-anak dan remaja, serta mencegah stunting.
Meski kaya manfaat, konsumsi daging yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi daging secara seimbang dan memilih daging yang berkualitas dan sehat.
Dengan memperhatikan aspek kesehatan hewan, kualitas daging, teknik memasak, dan porsi konsumsi, kita dapat menikmati lezatnya daging kurban sambil menjaga kesehatan. Semoga informasi ini bermanfaat dalam menyambut Idul Adha.