Diabetes pada Kucing dan Anjing? Waspadai Gejalanya Sekarang!

Playmaker

Diabetes pada Kucing dan Anjing? Waspadai Gejalanya Sekarang!
Sumber: Liputan6.com

Diabetes melitus, penyakit yang umum dikenal pada manusia, ternyata juga dapat menyerang hewan peliharaan kesayangan kita. Baik anjing maupun kucing rentan terhadap penyakit metabolisme ini. Dr. drh. Leni Maylina, dosen Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University, menjelaskan hal tersebut dalam *IPB Podcast: Diabetes Melitus pada Hewan Kesayangan, Apakah sama dengan Manusia?* Podcast ini menyoroti pentingnya kesadaran akan diabetes pada hewan peliharaan dan upaya pencegahannya.

Diabetes melitus pada hewan peliharaan disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi atau menggunakan hormon insulin secara efektif. Kondisi ini menyebabkan peningkatan kadar glukosa dalam darah, berpotensi memicu berbagai komplikasi kesehatan. Gejala awal dapat terlihat dari urine hewan peliharaan yang menarik perhatian, menunjukkan adanya glukosa dalam urin.

Mengenal Dua Tipe Diabetes pada Hewan Peliharaan

Sama seperti pada manusia, diabetes pada hewan peliharaan dibagi menjadi dua tipe utama. Pemahaman akan perbedaan kedua tipe ini penting dalam menentukan penanganan yang tepat.

Tipe 1 diabetes mellitus umumnya menyerang anjing. Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan sel beta di pankreas, sehingga tubuh tidak mampu memproduksi insulin. Penanganan tipe 1 ini memerlukan suntikan insulin secara teratur.

Tipe 2 diabetes mellitus lebih sering ditemukan pada kucing. Tipe ini ditandai dengan resistensi insulin, di mana tubuh masih memproduksi insulin tetapi sel-sel tubuh tidak meresponnya dengan baik. Penanganan tipe 2 bisa melibatkan perubahan pola makan dan gaya hidup, kadang-kadang juga disertai pemberian obat-obatan.

Faktor Risiko dan Penyebab Diabetes pada Anabul

Berbagai faktor dapat meningkatkan risiko hewan peliharaan terkena diabetes. Beberapa faktor ini saling terkait dan memperburuk kemungkinan terjadinya penyakit.

Faktor Genetik

Beberapa ras anjing dan kucing memiliki predisposisi genetik terhadap diabetes. Anjing ras Beagle, Dachshund, dan Australian Terrier, serta kucing ras Burmese dan Siamese, lebih rentan. Riwayat keluarga yang memiliki riwayat diabetes juga dapat meningkatkan risiko.

Obesitas

Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama diabetes pada hewan peliharaan. Kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang tidak sehat berkontribusi besar terhadap obesitas. Hewan yang gemuk lebih rentan terhadap resistensi insulin.

Usia

Hewan peliharaan yang lebih tua, terutama di atas usia tujuh tahun, memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes. Proses penuaan dapat mempengaruhi fungsi pankreas dan metabolisme glukosa.

Pola Makan yang Tidak Tepat

Memberikan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan nutrisi hewan peliharaan dapat memicu diabetes. Kucing sebagai karnivora sejati membutuhkan makanan tinggi protein, bukan karbohidrat tinggi seperti nasi dan ikan asin. Pemberian makanan olahan dengan kandungan karbohidrat tinggi perlu dihindari.

Kurangnya Aktivitas Fisik

Hewan peliharaan yang kurang aktif, terutama setelah disterilisasi, lebih rentan terhadap diabetes. Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan pembakaran kalori berkurang dan peningkatan berat badan. Usahakan agar hewan peliharaan tetap aktif dengan bermain dan berolahraga secara teratur.

Pencegahan Diabetes pada Anjing dan Kucing

Meskipun diabetes pada hewan peliharaan dapat menjadi masalah serius, pencegahannya tetap memungkinkan. Perhatian terhadap beberapa aspek penting dapat membantu menjaga kesehatan hewan kesayangan.

Penting untuk menjaga berat badan ideal hewan peliharaan. Berikan makanan bernutrisi sesuai jenis dan usia hewan, serta pastikan mereka mendapatkan cukup aktivitas fisik. Konsultasikan dengan dokter hewan untuk menentukan jenis makanan dan program latihan yang tepat. Pemeriksaan kesehatan rutin juga sangat penting untuk deteksi dini.

Perhatikan perubahan perilaku hewan peliharaan. Jika terdapat tanda-tanda seperti peningkatan haus dan buang air kecil, segera konsultasikan ke dokter hewan. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi dan meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan. Dengan perhatian dan perawatan yang tepat, kita dapat membantu hewan peliharaan tetap sehat dan bahagia. Menjaga kesehatan hewan peliharaan merupakan tanggung jawab kita sebagai pemilik.

Popular Post

Nama Aulia: Arti, Makna Indah & Rangkaian Nama Islami Terbaik

Parenting

Nama Aulia: Arti, Makna Indah & Rangkaian Nama Islami Terbaik

Memilih nama untuk buah hati adalah momen istimewa bagi setiap orangtua. Nama tak hanya sekadar identitas, melainkan doa dan harapan ...

Tes HPV DNA: Ketahui Risiko, Prosedur, dan Biayanya Sekarang

Wanita

Tes HPV DNA: Ketahui Risiko, Prosedur, dan Biayanya Sekarang

Tes HPV DNA: Panduan Lengkap Prosedur, Hasil, dan Biaya Tes HPV DNA merupakan pemeriksaan penting untuk mendeteksi Human Papillomavirus (HPV), ...

Revolusi Bedah: Siloam Group Luncurkan Robot Da Vinci Xi Canggih

Editorial

Revolusi Bedah: Siloam Group Luncurkan Robot Da Vinci Xi Canggih

Siloam Hospitals Group meluncurkan teknologi bedah mutakhir di Indonesia. Sistem robotik multi-lengan Da Vinci Xi kini tersedia, menandai tonggak penting ...

Mini Soccer vs Futsal: Perbedaan, Lapangan, & Aturannya

Editorial

Mini Soccer vs Futsal: Perbedaan, Lapangan, & Aturannya

Mini soccer, atau sepak bola mini, semakin populer di berbagai kalangan usia. Permainan ini menawarkan alternatif sepak bola yang praktis, ...

Wanita

Makeup Pengantin Sahabat Curi Perhatian, Netizen Terpukau!

Sebuah kisah menarik beredar di media sosial mengenai seorang *makeup artist* (MUA) yang merias seorang *bridesmaid* dengan riasan glamor, nyaris ...

Rahasia Perkembangan Remaja 15 Tahun: Panduan Lengkap & Komprehensif

Parenting

Rahasia Perkembangan Remaja 15 Tahun: Panduan Lengkap & Komprehensif

Usia 15 tahun menandai fase pertengahan perkembangan remaja. Perubahan fisik, kognitif, psikologis, emosional, dan sosial yang signifikan terjadi pada tahap ...