Ed Sheeran, penyanyi kenamaan dengan kekayaan mencapai US$350 juta (lebih dari Rp5,7 triliun), memilih untuk tidak menggunakan jet pribadi layaknya selebriti lain. Keputusan ini didorong oleh kepedulian terhadap lingkungan, bukan sekadar pertimbangan ekonomi.
Ternyata, ia lebih sering terbang menggunakan maskapai komersial, bahkan maskapai berbiaya rendah seperti Ryanair. Hal ini disampaikannya secara langsung dalam wawancara bersama Louis Theroux di podcast-nya.
Penerbangan Komersial: Lebih dari Sekadar Hemat Biaya
Dalam wawancara tersebut, Sheeran menceritakan pengalamannya pulang dari konser Eropa menggunakan pesawat komersial bersama penggemarnya. Ia sengaja memilih penerbangan reguler untuk mengurangi jejak karbonnya.
Keputusan ini juga selaras dengan komitmen istrinya, Cherry Seaborn, yang bekerja di bidang keberlanjutan lingkungan. Mereka berdua berkomitmen untuk menjalani hidup yang lebih ramah lingkungan.
Pengalaman Tak Terlupakan di Pesawat Komersial
Sheeran berbagi kisah menarik tentang pengalamannya naik pesawat komersial sepuluh tahun lalu. Kala itu, ia harus berbagi penerbangan dengan sekelompok pria yang baru saja melakukan liburan.
Pengalaman tersebut, meskipun sedikit berisik dan kurang nyaman, tidak membuatnya kapok. Justru sebaliknya, ia semakin yakin dengan pilihannya untuk lebih sering menggunakan transportasi umum.
Ia mengingat momen tersebut dengan tertawa. Kelelahan dan kurang tidur membuat momen tersebut menjadi kurang nyaman. Namun, ini tak menyurutkan niatnya untuk tetap menggunakan pesawat komersial.
Komitmen Terhadap Lingkungan dan Gaya Hidup Sederhana
Sheeran menjelaskan alasannya memilih transportasi umum bukan hanya karena hemat biaya, tetapi lebih kepada komitmennya terhadap lingkungan. Hal ini tercermin dari pilihannya untuk lebih sering menggunakan kereta api.
Ia mengakui terkadang masih menggunakan jet pribadi, terutama saat jadwal konser sangat padat dan mengharuskan perjalanan jarak jauh dalam waktu singkat. Namun, ia selalu berusaha meminimalisir penggunaan pesawat pribadi.
Louis Theroux, yang terkejut mendengar Sheeran lebih memilih naik kereta daripada menggunakan jet pribadi, mengomentari kemampuan finansial Sheeran yang mumpuni untuk membeli pesawat pribadi. Namun, Sheeran menegaskan bahwa keputusannya didasari pada kepedulian terhadap lingkungan.
“Bukan soal mampu atau tidak. Aku hanya… suka lingkungan. Suka pohon. Rasanya susah saja membenarkan (pakai jet pribadi),” jelas Sheeran.
Ia menekankan bahwa dirinya tidak sempurna dan terkadang masih menggunakan jet pribadi untuk keperluan pekerjaan, tetapi selalu berusaha semaksimal mungkin untuk menggunakan moda transportasi yang lebih ramah lingkungan seperti kereta api atau pesawat komersial.
Contohnya, ia berencana terbang ke Meksiko menggunakan British Airways untuk perjalanan selanjutnya. Sebuah pilihan yang menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan.
Kisah Ed Sheeran ini menunjukkan bahwa kesuksesan finansial tidak selalu diukur dari gaya hidup mewah. Kepedulian terhadap lingkungan dan pilihan untuk hidup sederhana bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang. Sikapnya yang grounded dan rendah hati, di tengah kesuksesan karirnya, patut diapresiasi.
