Ketakutan akan kematian mendadak akibat penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD) cukup sering muncul. GERD sendiri merupakan kondisi di mana asam lambung naik kembali ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada.
Baru-baru ini beredar kabar tentang kematian seorang anak kos yang dikaitkan dengan GERD. Namun, apakah GERD benar-benar dapat menyebabkan kematian mendadak?
GERD Bukan Penyebab Kematian Mendadak
Menurut dr. Imelda Maria Loho, SpPD, SubspGEH(K), FINASIM, spesialis penyakit dalam subspesialis gastroenterologi, GERD tidak mungkin menyebabkan kematian mendadak. Pernyataan ini ditegaskannya pada Rabu (18/6/2025).
Kematian mendadak, jelasnya, lebih sering disebabkan oleh kondisi lain, terutama serangan jantung.
Kemiripan Gejala GERD dan Serangan Jantung
Gejala GERD dan serangan jantung memang seringkali tumpang tindih. Keduanya dapat menyebabkan sensasi panas di dada dan debar-debar jantung.
Hal ini yang menyebabkan banyak orang salah mengira gejala serangan jantung sebagai GERD.
Membedakan Gejala Serangan Jantung dan GERD
Namun, serangan jantung biasanya disertai gejala tambahan yang lebih spesifik. Nyeri dada yang menjalar ke leher dan lengan merupakan salah satu ciri khasnya.
Gejala lain yang membedakan antara lain keringat dingin dan sesak napas.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali perbedaan gejala ini. Jika mengalami nyeri dada yang hebat disertai gejala lain seperti keringat dingin dan sesak napas, segera cari pertolongan medis.
Pentingnya Konsultasi Medis
Meskipun GERD sendiri tidak menyebabkan kematian mendadak, penting untuk tetap mengelola kondisi ini dengan baik.
Gejala GERD yang tidak tertangani dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang, seperti esofagitis (peradangan kerongkongan) dan bahkan meningkatkan risiko kanker kerongkongan.
Jika mengalami gejala GERD seperti mulas, sensasi terbakar di dada, atau mual, segera konsultasikan dengan dokter.
Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mendiagnosis kondisi Anda dan memberikan pengobatan yang tepat. Pengobatan GERD biasanya meliputi perubahan gaya hidup, seperti menjaga berat badan ideal dan menghindari makanan pemicu.
Obat-obatan juga dapat diresepkan untuk mengurangi produksi asam lambung atau melindungi lapisan kerongkongan.
Jangan pernah mengabaikan gejala kesehatan. Konsultasi dengan dokter merupakan langkah penting untuk memastikan diagnosis yang tepat dan mendapatkan perawatan yang sesuai.
Dengan penanganan yang tepat, GERD dapat dikelola dengan baik dan mencegah komplikasi yang lebih serius. Ingat, kematian mendadak lebih sering dikaitkan dengan kondisi seperti serangan jantung, bukan GERD.
Kesimpulannya, meskipun gejala GERD dan serangan jantung mirip, penting untuk waspada dan segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala yang mengkhawatirkan. Penanganan yang tepat dan cepat dapat menyelamatkan nyawa.