Benjolan di kulit kepala seringkali menimbulkan kekhawatiran. Ukurannya yang membesar atau rasa nyeri yang menyertainya bisa menjadi indikasi berbagai kondisi, salah satunya kista pilar. Meskipun umumnya jinak, penting untuk memahami kista ini agar dapat ditangani dengan tepat.
Kista pilar, yang juga dikenal sebagai kista trikilemal atau kista wen, merupakan kista jinak yang tumbuh di folikel rambut. Kondisi ini relatif jarang, namun bisa muncul di berbagai area tubuh, termasuk kulit kepala, wajah, leher, lengan, dan kaki.
Apa itu Kista Pilar?
Kista pilar adalah pertumbuhan jinak berupa benjolan kecil yang muncul di folikel rambut. Teksturnya halus dan biasanya baru disadari saat keramas atau menyisir rambut.
Awalnya, kista mungkin hanya muncul satu. Namun, seiring waktu, bisa berkembang lebih banyak secara perlahan. Ukurannya pun bervariasi, dari sekecil kacang hingga sebesar bola pingpong, bahkan terkadang sebesar bola bisbol.
Umumnya kista pilar tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, rasa nyeri bisa muncul jika kista pecah, tertekan, atau mengalami infeksi. Kista yang berukuran besar juga dapat mengganggu penampilan.
Meskipun sebagian besar kista pilar tidak berbahaya, perlu kewaspadaan jika terjadi infeksi, pembesaran ukuran yang cepat, atau perubahan bentuk yang tidak biasa. Dalam kasus yang sangat jarang, kista pilar bisa berkembang menjadi tumor trikilemal yang berproliferasi (PTT), yang ditandai dengan pertumbuhan lebih cepat.
Gejala dan Diagnosis Kista Pilar
Gejala utama kista pilar adalah munculnya benjolan pada kulit kepala, meskipun bisa juga di area tubuh lainnya. Benjolan ini biasanya bulat, padat, kenyal, dan umumnya tidak nyeri.
Ukurannya beragam, dan kulit di atas kista biasanya tampak normal dan tidak kemerahan. Kista pilar cenderung tumbuh lambat dan stabil, berbeda dengan kista epidermoid yang lebih sering pecah dan memiliki isi yang lebih cair.
Jika terinfeksi atau tertekan, gejala tambahan seperti nyeri, kemerahan, bengkak, nanah, atau demam ringan mungkin muncul. Konsultasi dokter sangat disarankan jika terjadi pembesaran kista yang cepat atau peningkatan jumlah kista.
Diagnosis kista pilar biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik. Dokter akan menilai ukuran, bentuk, lokasi, dan tekstur kista. Riwayat medis pasien, termasuk riwayat keluarga dengan kista serupa, juga akan dipertimbangkan.
Dalam beberapa kasus, biopsi atau pengangkatan kista mungkin diperlukan untuk memastikan diagnosis dan membedakannya dari kondisi lain. Pemeriksaan mikroskopis (histopatologi) akan dilakukan untuk memastikan sifat jinak kista. Pada kasus yang kompleks, CT Scan atau MRI dapat digunakan untuk evaluasi lebih lanjut.
Pengobatan Kista Pilar
Pengobatan utama kista pilar adalah pengangkatan bedah. Karena lokasinya yang seringkali berada di kulit kepala dan cukup dalam, prosedur ini biasanya dilakukan oleh dokter spesialis bedah atau dokter kulit.
Prosedur pengangkatan umumnya dilakukan dengan anestesi lokal dan merupakan tindakan rawat jalan. Pengangkatan yang menyeluruh penting untuk mencegah kekambuhan.
Jika kista terinfeksi, antibiotik mungkin diberikan sebelum pengangkatan untuk mengatasi peradangan. Namun, antibiotik saja tidak cukup untuk menghilangkan kista secara permanen.
Pada kasus yang sangat jarang, kista bisa berubah menjadi tumor trikilemal. Pemeriksaan lanjutan, termasuk pemeriksaan jaringan di bawah mikroskop, akan dilakukan untuk memastikan sifat jinak tumor tersebut. Pemantauan berkala mungkin diperlukan setelah pengangkatan untuk memastikan tidak ada perkembangan yang merugikan.
Kista pilar, meskipun umumnya jinak, tetap perlu mendapat perhatian medis yang tepat. Deteksi dini dan penanganan yang sesuai dapat mencegah komplikasi dan memastikan kesehatan kulit kepala tetap terjaga. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk diagnosis dan rencana pengobatan yang tepat.