Dunia maya menyimpan berbagai kejutan, termasuk kisah tragis seorang selebgram kecantikan asal Taiwan yang dikenal sebagai Guava Beauty. Kepopulerannya diraih melalui konten-konten unik, bahkan terbilang ekstrem, yang sayangnya berujung pada kematian di usia 24 tahun. Kisah ini menyisakan duka mendalam bagi para penggemar dan menimbulkan pertanyaan seputar dampak konten media sosial yang berisiko.
Guava Beauty berhasil mengumpulkan lebih dari 12 ribu pengikut dengan konten-kontennya yang tak biasa. Ia dikenal karena sering mengonsumsi produk kosmetik dan perawatan kulit, sebuah praktik yang menimbulkan kontroversi dan kekhawatiran.
Fenomena Mukbang Kecantikan Guava Beauty
Guava Beauty mencuri perhatian dengan apa yang disebut “mukbang beauty”. Ia mengunggah video dirinya memakan berbagai produk kecantikan, mulai dari lipstik, blush on, hingga kapas pembersih.
Salah satu videonya yang viral memperlihatkan ia mengonsumsi blush on bertekstur jelly. Setelah merias pipi dan bibirnya, ia menggunakan garpu untuk memakan sisa blush on tersebut.
Konten-kontennya seringkali disertai kalimat provokatif seperti, “Jika kamu berani merekomendasikannya, aku berani memakannya.” Pernyataan ini semakin menambah kontroversi seputar kontennya.
Kontroversi dan Kekhawatiran Publik
Tindakan Guava Beauty menuai berbagai reaksi. Banyak yang terkejut dan khawatir dengan keselamatannya, juga dampak kontennya pada penonton muda.
Kekhawatiran tersebut berfokus pada keselamatan mengonsumsi produk kosmetik yang notabene bukan untuk dikonsumsi. Bahaya kesehatan yang mungkin ditimbulkan menjadi perhatian utama publik.
Kontennya memicu perdebatan etis mengenai tanggung jawab influencer dalam menciptakan konten yang aman dan bertanggung jawab. Apakah mengejar popularitas di media sosial di atas keselamatan diri sendiri dan penonton?
Kematian Guava Beauty dan Spekulasi Penyebabnya
Video terakhir Guava Beauty menampilkannya mengonsumsi blush on jelly tersebut. Setelahnya, biodatanya diubah menjadi: “Pamit dari dunia ini. Memulai perjalanan baru. Semua kerja sama bisnis dihentikan.”
Keluarga kemudian merilis pernyataan resmi tentang kepergian Guava Beauty pada 24 Mei 2025. Pernyataan tersebut menyampaikan kesedihan mendalam dan ucapan terima kasih kepada para penggemar.
Kematian mendadak Guava Beauty memicu berbagai spekulasi. Beberapa menduga keracunan akibat sering mengonsumsi kosmetik, sementara yang lain menduga serangan jantung mendadak.
Sampai saat ini, penyebab pasti kematiannya belum diungkapkan secara resmi. Hal ini semakin menambah misteri dan duka atas kepergian selebgram muda berbakat ini.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting akan pentingnya memprioritaskan kesehatan dan keselamatan di atas segalanya, terutama dalam era konten kreator yang semakin berkembang. Praktik-praktik berbahaya demi popularitas di media sosial harus dihindari, dan penting bagi para penonton untuk bersikap kritis dan bijak dalam mengonsumsi konten daring.
Meninggalnya Guava Beauty meninggalkan pertanyaan besar tentang batas-batas kreatifitas dan tanggung jawab dalam pembuatan konten online. Semoga kisah ini menjadi pembelajaran berharga bagi semua pihak, baik kreator maupun penonton.