Pernahkah Anda mengalami jantung berdebar kencang secara tiba-tiba? Sensasi ini, yang dalam dunia medis dikenal sebagai palpitasi, bisa jadi normal. Namun, terkadang palpitasi menandakan masalah jantung yang perlu diwaspadai. Penting untuk memahami penyebab dan kapan harus memeriksakannya ke dokter.
Palpitasi dapat disertai ketidaknyamanan dan detak jantung yang tidak teratur (aritmia). Jika detak jantung melebihi 100 denyut per menit (bpm), kondisi ini disebut takikardi. Sebaliknya, bradikardi terjadi ketika detak jantung di bawah 60 bpm.
Penyebab Jantung Berdetak Cepat Tiba-tiba
Berbagai faktor dapat memicu detak jantung yang meningkat mendadak. Konsumsi kafein berlebihan, stres, dan bahkan posisi tidur tertentu bisa menjadi penyebabnya. Berikut beberapa penjelasan lebih detail.
1. Makanan Berat
Makanan tinggi karbohidrat, gula, atau lemak dapat memicu palpitasi pada beberapa orang. Kandungan Monosodium Glutamat (MSG), natrium, atau nitrat yang tinggi dalam makanan juga bisa menjadi pemicunya. Perhatikan pola makan Anda jika sering mengalami palpitasi.
2. Kecemasan (Anxiety)
Kondisi anxiety mengaktifkan respons “fight or flight” tubuh, sehingga meningkatkan detak jantung. Biasanya, palpitasi akibat anxiety akan mereda dengan sendirinya atau dengan beberapa tarikan napas dalam. Namun, jika sering terjadi, konsultasi ke dokter dianjurkan.
3. Posisi Tidur Tertentu
Posisi tidur tertentu, terutama berbaring atau menyamping ke satu sisi, dapat meningkatkan tekanan pada tubuh dan memicu palpitasi. Cobalah berbagai posisi tidur untuk melihat apakah ada korelasi antara posisi tidur dan palpitasi yang Anda alami.
4. Penyebab Lainnya
Selain faktor-faktor di atas, beberapa kondisi lain juga dapat menyebabkan palpitasi. Hal ini meliputi depresi, olahraga berat, dan konsumsi stimulan seperti kafein, nikotin, amfetamin, serta beberapa obat batuk. Perubahan hormon akibat menstruasi atau kehamilan juga bisa menjadi pemicunya. Gangguan hormon tiroid juga merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan.
Kapan Harus Periksa ke Dokter?
Meskipun palpitasi seringkali tidak berbahaya, beberapa gejala penyerta memerlukan pemeriksaan medis segera. Jangan abaikan palpitasi jika disertai gejala lain.
- Sesak napas: Kondisi ini bisa menjadi tanda masalah jantung yang serius.
- Pusing: Pusing yang tiba-tiba dan berulang perlu diwaspadai.
- Nyeri dada: Nyeri dada, terutama yang terasa menekan, membutuhkan perhatian medis segera.
- Pingsan: Pingsan merupakan tanda yang sangat serius dan memerlukan penanganan medis segera.
- Nyeri punggung, leher, rahang, atau perut: Nyeri di area ini terkadang terkait dengan masalah jantung.
- Berkeringat: Berkeringat berlebihan tanpa sebab yang jelas perlu diperiksa.
- Mual: Mual yang disertai palpitasi bisa menandakan masalah kesehatan yang serius.
Palpitasi yang disertai gejala-gejala di atas dapat menjadi tanda serangan jantung. Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami hal ini.
Konsultasi dengan Ahli Jantung
Dr. Deddy Hermawan Susanto, SpJP(K) dari Siloam Hospital Lippo Village, menekankan bahwa palpitasi yang terjadi saat bangun tidur pun bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari konsumsi kafein berlebihan hingga gangguan hormon tiroid. Penting untuk mengidentifikasi penyebabnya agar mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami palpitasi secara berulang atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan. Diagnosis yang tepat akan membantu menentukan langkah penanganan yang paling efektif bagi Anda. Ingatlah, pencegahan dan deteksi dini sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung.