Kista Ovarium: 7 Penyebab & Cara Ampuh Mengatasinya

Playmaker

Kista Ovarium: 7 Penyebab & Cara Ampuh Mengatasinya
Sumber: Hellosehat.com

Kista ovarium merupakan kondisi yang umum dialami wanita, terutama mereka yang masih menstruasi. Sebagian besar wanita mengalami pembentukan folikel atau kista kecil setidaknya sekali setiap bulannya. Namun, apa sebenarnya yang menyebabkan munculnya kista ovarium ini? Mari kita bahas lebih lanjut.

Kista ovarium sendiri adalah kantung berisi cairan yang terbentuk di dalam atau pada permukaan ovarium. Mayoritas kista bersifat jinak dan tanpa gejala.

Berbagai Penyebab Munculnya Kista Ovarium

Penyebab kista ovarium beragam, mulai dari proses alami siklus menstruasi hingga kondisi medis tertentu. Memahami penyebabnya penting untuk menentukan penanganan yang tepat.

1. Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi normal seringkali menjadi penyebab utama terbentuknya kista ovarium. Kista jenis ini disebut kista fungsional.

Terdapat dua jenis kista fungsional: kista folikel dan kista korpus luteum. Keduanya terbentuk melalui mekanisme berbeda.

  • Kista folikel terjadi ketika folikel yang berisi sel telur gagal melepaskan sel telur saat ovulasi. Folikel tersebut kemudian membesar menjadi kista.
  • Kista korpus luteum terbentuk setelah ovulasi. Folikel yang telah melepaskan sel telur seharusnya menyusut dan menjadi korpus luteum. Jika korpus luteum terisi cairan atau darah, kista korpus luteum terbentuk.

Kista fungsional umumnya tidak berbahaya dan akan hilang sendiri.

2. Endometriosis

Endometriosis merupakan kondisi di mana jaringan yang melapisi rahim tumbuh di luar rahim. Jaringan ini dapat menempel pada ovarium.

Jika jaringan endometriosis menempel pada ovarium, ia dapat membentuk kista endometrioma yang berisi darah. Kista ini dapat menimbulkan nyeri haid hebat, nyeri saat berhubungan seksual, dan gejala lainnya.

3. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

PCOS adalah gangguan hormonal yang ditandai dengan peningkatan hormon androgen. Ketidakseimbangan ini mengganggu ovulasi normal.

PCOS dapat menyebabkan munculnya banyak kista kecil pada ovarium, berisi cairan dan sel telur yang belum matang. Gejalanya termasuk menstruasi tidak teratur, jerawat, dan kesulitan menurunkan berat badan.

4. Penyakit Radang Panggul (PID)

PID merupakan infeksi bakteri pada organ reproduksi wanita, seperti rahim, serviks, ovarium, dan tuba fallopi. PID meningkatkan risiko kista ovarium.

Bakteri penyebab PID dapat menyebar dan menyebabkan pembentukan kista berisi bakteri. Kista ini berpotensi pecah dan menyebabkan sepsis.

5. Pertumbuhan Sel yang Tidak Normal

Pertumbuhan sel yang abnormal dapat menyebabkan terbentuknya kistadenoma atau kista dermoid. Kistadenoma terbentuk dari sel-sel permukaan ovarium, berisi cairan bening atau mukosa.

Kista dermoid, atau teratoma, mengandung berbagai jaringan seperti rambut, kulit, dan lemak. Kista ini seringkali merupakan kelainan bawaan.

6. Kehamilan

Kista ovarium bisa terjadi pada awal kehamilan, meskipun menstruasi telah berhenti. Ovarium tetap aktif memproduksi hormon penting untuk mempertahankan kehamilan.

Kebanyakan kista selama kehamilan tidak berbahaya. Namun, pertumbuhan kista yang terus berlanjut dapat berisiko pecah dan menimbulkan komplikasi saat persalinan.

7. Kanker Ovarium

Kanker ovarium jarang menyebabkan kista, namun tetap menjadi kemungkinan. Kista ini lebih sering terjadi pada wanita pasca menopause.

Berbeda dengan kista jinak, kista akibat kanker ovarium bersifat agresif, tumbuh cepat, dan menyebar. Deteksi dini kanker ovarium cukup sulit karena gejala seringkali baru muncul pada stadium lanjut.

Cara Mengatasi Kista Ovarium

Penanganan kista ovarium bergantung pada jenis, ukuran, dan gejala yang dialami. Konsultasi dokter sangat penting.

  • Pemeriksaan dokter: Dokter akan melakukan pemeriksaan, termasuk USG, untuk menentukan jenis dan ukuran kista.
  • Pemantauan: Banyak kista jinak akan hilang sendiri dan hanya memerlukan pemantauan.
  • Obat-obatan: Pil KB sering diresepkan untuk menghentikan ovulasi dan mencegah pembentukan kista baru.

Operasi mungkin diperlukan untuk kista besar atau yang menimbulkan rasa sakit. Pola hidup sehat, termasuk menghindari makanan tinggi gula dan lemak, juga penting dalam proses penyembuhan.

Kesimpulannya, beragam faktor dapat menyebabkan kista ovarium. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Dengan penanganan yang tepat dan gaya hidup sehat, kebanyakan kasus kista ovarium dapat ditangani dengan baik.

Popular Post

Wanita

Rahasia Kecantikan Jessica Iskandar Pasca Melahirkan Anak Ketiga

Artis Jessica Iskandar, atau yang akrab disapa Jedar, tetap terlihat memesona dan energik setelah melahirkan anak ketiganya. Kesibukannya mengurus tiga ...

Wanita

Makeup Pengantin Sahabat Curi Perhatian, Netizen Terpukau!

Sebuah kisah menarik beredar di media sosial mengenai seorang *makeup artist* (MUA) yang merias seorang *bridesmaid* dengan riasan glamor, nyaris ...

Revolusi Bedah: Siloam Group Luncurkan Robot Da Vinci Xi Canggih

Editorial

Revolusi Bedah: Siloam Group Luncurkan Robot Da Vinci Xi Canggih

Siloam Hospitals Group meluncurkan teknologi bedah mutakhir di Indonesia. Sistem robotik multi-lengan Da Vinci Xi kini tersedia, menandai tonggak penting ...

Wanita

Rahasia Turun Berat Badan: Coba Manfaat Kopi Americano

Minuman kopi Americano, yang terkenal dengan rasanya yang sederhana, kini juga dikaitkan dengan manfaat penurunan berat badan. Banyak yang penasaran, ...

Wanita

7 Toner Eksfoliasi Lokal: Kulit Cerah & Halus Sempurna

Kulit kusam dan bertekstur kasar seringkali menjadi masalah bagi banyak orang. Penyebabnya adalah penumpukan sel kulit mati yang menyumbat pori-pori. ...

Wanita

Sacai x Seventeen: Lelang Eksklusif Jaket Bad Influence & Labubu

Dunia mode dan K-Pop kembali bersatu dalam sebuah kolaborasi eksklusif yang menjanjikan. Sacai, label mode ternama asal Jepang, berkolaborasi dengan ...