Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjanjikan pemeriksaan kesehatan gratis di berbagai Puskesmas. Namun, pengalaman di lapangan menunjukkan variasi layanan yang signifikan, tergantung lokasi Puskesmas.
Tim detikcom menjajal CKG di dua Puskesmas di Jabodetabek dan menemukan perbedaan signifikan dalam cakupan pemeriksaan yang ditawarkan. Satu Puskesmas memberikan layanan yang memuaskan, sementara yang lain dinilai kurang menyeluruh.
Variasi Layanan CKG di Puskesmas Jabodetabek
Pengalaman di Puskesmas Sukmajaya, Depok, terbilang memuaskan. Pemeriksaan dilakukan di beberapa poli, mencakup berbagai tes dan konsultasi dengan dokter spesialis.
Sebaliknya, Puskesmas Tanah Abang, Jakarta Pusat, menawarkan pemeriksaan yang lebih terbatas dan dilakukan di satu ruangan saja. Layanan yang diberikan dinilai kurang lengkap dibandingkan harapan awal.
Proses awal di kedua Puskesmas sama, yaitu skrining mandiri via aplikasi SATUSEHAT Mobile. Skrining mencakup riwayat kesehatan dan kebiasaan hidup, seperti merokok.
Keramahan petugas di kedua lokasi tergolong baik. Petugas di Puskesmas Tanah Abang sangat membantu mengarahkan ke ruang pemeriksaan.
Puskesmas Sukmajaya menawarkan pemeriksaan yang lebih komprehensif, termasuk cek tekanan darah, gula darah, lingkar pinggang, tinggi badan, berat badan, pemeriksaan gigi, mata, skrining jiwa, serta tensi dan detak jantung. Pemeriksaan dilakukan oleh beberapa dokter spesialis di poliklinik masing-masing.
Di Puskesmas Tanah Abang, semua pemeriksaan dilakukan di satu ruangan oleh satu dokter dan satu tenaga kesehatan. Pemeriksaan lebih sederhana, tanpa cek kolesterol misalnya.
Hasil pemeriksaan di Puskesmas Tanah Abang diberikan dalam bentuk catatan singkat, sementara hasil resmi dikirim via aplikasi. Dokter menjelaskan pemeriksaan lanjutan akan diberikan jika diperlukan berdasarkan hasil CKG.
Jenis Pemeriksaan | Puskesmas Sukmajaya | Puskesmas Tanah Abang |
Skrining mandiri | Ada | Ada |
Tinggi/berat badan | Ada | Ada |
Cek Hb-hematokrit | Ada | Tidak ada |
Gula darah sewaktu | Ada | Ada |
Kolesterol | Tidak ada | Tidak ada |
HBsAg | Ada | Tidak ada |
Gigi | Di poli gigi | Di ruang CKG |
Mata | Di poli umum | Di ruang CKG |
Telinga | Di poli umum | Di ruang CKG |
Penjelasan Kemenkes RI Mengenai Variasi Layanan CKG
Kemenkes mengakui adanya perbedaan layanan CKG antar Puskesmas. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk usia dan risiko kesehatan peserta.
Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes RI, dr. Maria Endang Sumiwi, MPH, menjelaskan program CKG memiliki paket pemeriksaan berbeda berdasarkan usia dan risiko.
Pemeriksaan jantung, stroke, dan gagal ginjal, misalnya, difokuskan pada usia 40 tahun ke atas karena risiko yang lebih tinggi.
Pemeriksaan kanker payudara dan leher rahim dimulai pada usia 30 tahun ke atas, sementara kanker usus dan paru pada usia 45 tahun ke atas.
Status pernikahan juga menjadi pertimbangan. Calon pengantin akan mendapatkan pemeriksaan tambahan.
Risiko kesehatan individu juga berpengaruh. Pasien 40 tahun tanpa hipertensi dan diabetes mungkin tidak perlu menjalani pemeriksaan jantung, stroke, dan ginjal.
Untuk usia 18-40 tahun dengan kondisi sehat, pemeriksaan standar meliputi tekanan darah, gula darah, lingkar perut, tinggi badan, berat badan, mata, gigi, dan skrining kesehatan.
Kesiapan Fasilitas dan Alat Kesehatan di Puskesmas
Kemenkes mengakui bahwa belum semua Puskesmas memiliki fasilitas dan alat kesehatan yang lengkap untuk CKG. Hanya sekitar 60% Puskesmas yang memiliki kelengkapan alat yang memadai.
Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2025 tentang percepatan peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan fasilitas dan alat kesehatan di seluruh Puskesmas.
Pemerintah berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di semua tingkat, baik primer maupun lanjutan. Ini menjadi komitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat.
Kesimpulannya, meskipun program CKG bertujuan mulia, pelaksanaan di lapangan masih menghadapi tantangan terkait keseragaman layanan dan kesiapan fasilitas. Kemenkes tengah berupaya mengatasi hal ini agar semua masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata.