Tasya Kamila, publik figur yang dikenal sejak kecil, kini menyuarakan keprihatinannya terhadap demam berdarah dengue (DBD).
Bukan hanya sebagai artis, namun juga sebagai ibu dua anak, ia turut serta dalam acara media briefing “Waspada DBD: Lindungi Keluarga, Selamatkan Masa Depan” bersama PT Takeda Innovative Medicines dan Kementerian Kesehatan RI.
Kekhawatiran Tasya Kamila dan Realita DBD di Indonesia
Tasya Kamila mengungkapkan kekhawatirannya sebagai seorang ibu terhadap ancaman DBD yang nyata dan dapat menyerang siapa saja, terutama anak-anak.
Ia menekankan pentingnya peran orang tua dalam memberikan perlindungan terbaik bagi anak-anak mereka yang memiliki daya tahan tubuh lebih rentan.
Data Kementerian Kesehatan hingga pertengahan April 2025 menunjukkan lebih dari 38 ribu kasus DBD dengan 182 kematian di seluruh Indonesia.
Meskipun angka tersebut menurun dibandingkan tahun lalu, pemerintah tetap waspada karena Indonesia merupakan negara hiper-endemik DBD.
Seruan Pemerintah untuk Kolaborasi dan Kesadaran Masyarakat
Wakil Menteri Kesehatan RI, dr. Dante Saksono Harbuwono, menyebut DBD sebagai ancaman serius yang dipengaruhi berbagai faktor, termasuk perubahan iklim.
Pemerintah menargetkan nol kematian akibat DBD pada 2030, dan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utamanya.
dr. Fadjar SM Silalahi dari Kementerian Kesehatan RI mengingatkan bahwa DBD bukanlah penyakit musiman.
Penyakit ini dapat menyebar sepanjang tahun dan membutuhkan tindakan pencegahan yang proaktif, bukan hanya saat wabah terjadi.
Pencegahan DBD: Langkah Sederhana dan Inovatif
Tasya Kamila mengajak para orang tua untuk melakukan langkah pencegahan sederhana seperti menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan 3M Plus.
Ia juga menyoroti pentingnya pencegahan inovatif untuk perlindungan tambahan dari dalam tubuh.
dr. Dirga Sakti Rambe, Spesialis Penyakit Dalam, menjelaskan bahwa DBD dapat berkembang cepat dan menimbulkan komplikasi serius.
Ia menambahkan bahwa infeksi DBD dapat terjadi lebih dari satu kali, dan infeksi kedua berpotensi lebih parah.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dan kolaborasi berbagai pihak, diharapkan angka kasus DBD di Indonesia dapat ditekan dan tercipta lingkungan yang lebih sehat dan aman bagi keluarga.
Pencegahan dini dan edukasi berkelanjutan menjadi kunci utama dalam melindungi generasi mendatang dari ancaman demam berdarah dengue.