Sebuah kisah menarik beredar di media sosial mengenai seorang *makeup artist* (MUA) yang merias seorang *bridesmaid* dengan riasan glamor, nyaris menyaingi penampilan pengantinnya. Video yang diunggah oleh Khadijah Azzahra di akun TikTok @khadijahazzahra_makeup ini menjadi viral dan memicu perdebatan hangat di kalangan warganet mengenai etika dan kesesuaian riasan.
Kisah ini mengundang berbagai reaksi, mulai dari kritikan hingga pembelaan terhadap *bridesmaid* yang menginginkan penampilan mencolok. Artikel ini akan membahas detail peristiwa tersebut, menganalisis berbagai sudut pandang, dan mengeksplorasi implikasi etika di baliknya.
Riasan Glamor Bridesmaid yang Menuai Kontroversi
Khadijah Azzahra, MUA yang bersangkutan, membagikan pengalamannya melalui sebuah video di TikTok. Video tersebut menampilkan proses *make-up* *bridesmaid* yang menginginkan tampilan glamor dan *bold*. *Bridesmaid* tersebut bahkan secara eksplisit menyatakan keinginannya untuk tampil tidak kalah menarik dibandingkan pengantin.
Permintaan *bridesmaid* ini tentu saja menarik perhatian. Video tersebut menunjukkan proses *make-up* lengkap, mulai dari persiapan kulit hingga sentuhan akhir. Khadijah menjelaskan detail teknik yang ia gunakan untuk mencapai hasil riasan yang diinginkan.
Teknik Merias dan Produk yang Digunakan
Khadijah menjelaskan bahwa kulit *bridesmaid* cenderung kering. Oleh karena itu, ia memulai dengan mengaplikasikan pelembap untuk memastikan kulit terhidrasi dengan baik sebelum menggunakan produk lain.
Langkah selanjutnya adalah penggunaan serum dan *sunscreen*. Yang unik, Khadijah mencampurkan serum dengan *foundation* untuk mendapatkan hasil *complexion* yang halus, rata, dan tidak *patchy* atau *cracky*. Ia kemudian menggunakan bedak sebagai tahap akhir dan menambahkan sentuhan *blush on* pada hidung.
Riasan mata dibuat tajam sesuai permintaan *bridesmaid*, dilengkapi dengan bulu mata palsu. Rambut pun ditata rapi sesuai dengan keseluruhan tampilan glamor yang diinginkan.
Reaksi Warganet dan Perdebatan Etik
Video tersebut telah ditonton ratusan ribu kali dan memicu beragam komentar dari warganet. Banyak yang mengkritik tindakan *bridesmaid* tersebut, menganggapnya tidak etis karena mengalahkan pesona pengantin.
Komentar-komentar tersebut antara lain mengungkapkan kekhawatiran terhadap perasaan pengantin dan etika yang seharusnya dijaga dalam sebuah acara pernikahan. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa setiap individu berhak mengekspresikan diri dan memilih gaya penampilan mereka sendiri.
Perdebatan ini pun menyinggung isu yang lebih luas tentang tekanan sosial dan standar kecantikan. Beberapa komentar membela *bridesmaid*, menyatakan bahwa keinginan untuk tampil menarik adalah hal yang lumrah dan tidak selalu bermaksud untuk mencuri perhatian pengantin.
Terlepas dari pro dan kontra, kisah ini memberikan perspektif menarik mengenai persepsi kecantikan, etika, dan dinamika sosial dalam konteks acara pernikahan. Kebebasan individu untuk mengekspresikan diri perlu diimbangi dengan kesadaran akan konteks sosial dan rasa hormat terhadap orang lain.
Viralitas video ini menunjukkan betapa sensitifnya isu kecantikan dan etika di media sosial. Kisah ini menjadi pengingat penting untuk senantiasa mempertimbangkan dampak tindakan kita terhadap orang lain, khususnya dalam konteks acara-acara penting seperti pernikahan.