Minum 2 Liter Susu Bikin Tinggi? Dokter Ungkap Risiko Obesitas!

Playmaker

Minum 2 Liter Susu Bikin Tinggi? Dokter Ungkap Risiko Obesitas!
Sumber: Suara.com

Pernyataan kontroversial Ketua Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, yang menyarankan konsumsi susu 2 liter per hari bagi anak-anak, menuai kritik dari kalangan medis.

Seorang dokter spesialis anak, dr. Ian Suryadi Setja M.Med Sc, Sp.A, mengungkapkan kekhawatirannya terkait anjuran tersebut.

Bahaya Konsumsi Susu Berlebihan pada Anak

Dr. Ian menjelaskan, panduan medis untuk pencegahan obesitas pada anak menyebutkan konsumsi susu lebih dari 480 ml per hari untuk anak usia di atas 12 bulan berisiko menyebabkan obesitas.

Anjuran minum susu 2 liter sehari bagi anak, menurutnya, sama sekali tidak masuk akal dan berpotensi membahayakan.

Bahkan untuk bayi di bawah 1 tahun, sekalipun mengonsumsi ASI eksklusif, jumlah tersebut tetap tidak direkomendasikan.

Ia mencontohkan, bayi 5 bulan dengan berat 7 kg hanya membutuhkan sekitar 140-160 ml susu per kg berat badan.

Artinya, konsumsi susu harian bayi tersebut hanya sekitar 1050 ml, jauh di bawah 2 liter.

Rekomendasi Konsumsi Susu Berdasarkan Usia

Dr. Ian memaparkan rekomendasi konsumsi susu berdasarkan usia anak.

Bayi usia 0-6 bulan hanya boleh mengonsumsi susu.

Untuk usia 6-9 bulan, konsumsi susu maksimal 800 ml, sisanya makanan pendamping ASI.

Pada usia 9-12 bulan, konsumsi susu direkomendasikan sekitar 600 ml.

Anak di atas 12 bulan, konsumsi susu idealnya hanya 300-450 ml per hari.

Risiko Anemia Akibat Konsumsi Susu Berlebihan

Konsumsi susu berlebihan juga berisiko menyebabkan anemia pada anak.

Susu, meskipun kaya nutrisi, dapat menghambat penyerapan zat besi dari makanan.

Zat besi sangat penting untuk pembentukan hemoglobin, protein pengangkut oksigen dalam darah.

Kekurangan zat besi menyebabkan anemia defisiensi besi, kondisi yang cukup umum di dunia.

Dr. Ian menegaskan pentingnya menghindari konsumsi susu bersamaan dengan makanan kaya zat besi.

Pernyataan Ketua BGN sebelumnya yang mengaitkan konsumsi susu 2 liter per hari dengan tinggi badan anak hingga 180 cm, menurut Dr. Ian, tidak didukung bukti ilmiah yang kuat.

Anjuran tersebut perlu diimbangi dengan pemahaman komprehensif tentang kebutuhan nutrisi anak berdasarkan usia dan perkembangannya, bukan hanya fokus pada satu jenis makanan.

Penting bagi orang tua untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang tepat mengenai nutrisi anak, demi mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.

Popular Post

Tes HPV DNA: Ketahui Risiko, Prosedur, dan Biayanya Sekarang

Wanita

Tes HPV DNA: Ketahui Risiko, Prosedur, dan Biayanya Sekarang

Tes HPV DNA: Panduan Lengkap Prosedur, Hasil, dan Biaya Tes HPV DNA merupakan pemeriksaan penting untuk mendeteksi Human Papillomavirus (HPV), ...

Nama Aulia: Arti, Makna Indah & Rangkaian Nama Islami Terbaik

Parenting

Nama Aulia: Arti, Makna Indah & Rangkaian Nama Islami Terbaik

Memilih nama untuk buah hati adalah momen istimewa bagi setiap orangtua. Nama tak hanya sekadar identitas, melainkan doa dan harapan ...

Revolusi Bedah: Siloam Group Luncurkan Robot Da Vinci Xi Canggih

Editorial

Revolusi Bedah: Siloam Group Luncurkan Robot Da Vinci Xi Canggih

Siloam Hospitals Group meluncurkan teknologi bedah mutakhir di Indonesia. Sistem robotik multi-lengan Da Vinci Xi kini tersedia, menandai tonggak penting ...

Mini Soccer vs Futsal: Perbedaan, Lapangan, & Aturannya

Editorial

Mini Soccer vs Futsal: Perbedaan, Lapangan, & Aturannya

Mini soccer, atau sepak bola mini, semakin populer di berbagai kalangan usia. Permainan ini menawarkan alternatif sepak bola yang praktis, ...

Wanita

Makeup Pengantin Sahabat Curi Perhatian, Netizen Terpukau!

Sebuah kisah menarik beredar di media sosial mengenai seorang *makeup artist* (MUA) yang merias seorang *bridesmaid* dengan riasan glamor, nyaris ...

Rahasia Perkembangan Remaja 15 Tahun: Panduan Lengkap & Komprehensif

Parenting

Rahasia Perkembangan Remaja 15 Tahun: Panduan Lengkap & Komprehensif

Usia 15 tahun menandai fase pertengahan perkembangan remaja. Perubahan fisik, kognitif, psikologis, emosional, dan sosial yang signifikan terjadi pada tahap ...