Menunda kehamilan atau memilih untuk tidak memiliki anak merupakan keputusan pribadi yang sah. Bagi pasangan yang mengambil jalur ini, pemahaman tentang kontrasepsi sangat penting. Salah satu pilihan yang tersedia adalah pil Microgynon.
Pil Microgynon merupakan metode kontrasepsi hormonal yang efektif. Artikel ini akan membahas secara detail tentang pil ini, cara kerjanya, dan hal-hal penting yang perlu diketahui sebelum menggunakannya.
Mengenal Pil Microgynon: Cara Kerja dan Efektivitas
Microgynon adalah pil kontrasepsi kombinasi yang mengandung levonorgestrel (progestin sintetis) dan ethinylestradiol (estrogen sintetis).
Kombinasi hormon ini bekerja dengan tiga cara utama untuk mencegah kehamilan.
- Mencegah pelepasan sel telur (ovulasi) dari ovarium.
- Menebalkan lendir serviks, sehingga menyulitkan sperma untuk mencapai sel telur.
- Mempengaruhi lapisan rahim (endometrium), sehingga sel telur yang telah dibuahi sulit untuk menempel.
Microgynon biasanya diresepkan untuk dikonsumsi selama 21 hari berturut-turut, diikuti dengan 7 hari pil plasebo (tanpa hormon).
Dengan penggunaan yang konsisten, pil Microgynon memiliki tingkat efektivitas hingga 92% dalam mencegah kehamilan.
Microgynon sebagai Kontrasepsi Darurat
Selain sebagai kontrasepsi rutin, Microgynon juga dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.
Efektivitasnya sebagai kontrasepsi darurat berkisar antara 75% hingga 89%, asalkan dikonsumsi dalam waktu kurang dari 72 jam setelah berhubungan seksual tanpa pengaman.
Sebagai kontrasepsi darurat, empat tablet Microgynon harus diminum sekaligus, diikuti dengan empat tablet lagi setelah jeda 12 jam.
Penting untuk diingat bahwa penggunaan Microgynon sebagai kontrasepsi darurat kurang efektif dibandingkan dengan metode kontrasepsi darurat lainnya yang dirancang khusus untuk tujuan tersebut.
Kehamilan Setelah Mengonsumsi Microgynon dan Pertimbangan Lainnya
Banyak wanita khawatir tentang kesuburan setelah menggunakan pil KB hormonal, termasuk Microgynon.
Kabar baiknya, kesuburan biasanya kembali normal setelah berhenti minum pil KB, meskipun siklus menstruasi mungkin memerlukan waktu penyesuaian, umumnya 1-3 bulan.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak ada metode kontrasepsi yang 100% efektif.
Meskipun Microgynon efektif dalam mencegah kehamilan, tetap ada kemungkinan kecil untuk hamil, terutama jika terjadi kesalahan dalam penggunaan.
Jangan pernah meningkatkan dosis Microgynon sendiri. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk memilih metode kontrasepsi yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Microgynon mungkin tidak cocok untuk wanita dengan riwayat tertentu, seperti kelainan pembekuan darah, penyakit jantung, stroke, diabetes parah, hipertensi parah, atau hepatitis C.
Sebagai kontrasepsi darurat, Microgynon paling efektif jika dikonsumsi dalam 72 jam pertama setelah hubungan seksual tanpa pengaman dan tidak dianjurkan setelah lima hari.
Hindari penggunaan Microgynon jika Anda sudah hamil karena kandungan hormonnya berpotensi membahayakan ibu dan janin.
Kesimpulannya, Microgynon adalah pilihan kontrasepsi hormonal yang efektif, baik untuk penggunaan rutin maupun darurat. Namun, konsultasi dengan dokter sangat penting untuk menentukan apakah pil ini tepat untuk Anda dan untuk memahami sepenuhnya manfaat serta risikonya. Jangan ragu untuk mendiskusikan pilihan kontrasepsi lain yang mungkin lebih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan Anda.