Setiap wanita memiliki aroma vagina yang unik. Aroma vagina yang sehat cenderung agak asam, mirip cuka, namun tidak menyengat. Bau vagina yang tidak sedap bisa menjadi masalah yang mengganggu. Berikut beberapa cara untuk mengatasinya.
Bau vagina yang tidak sedap bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kurangnya kebersihan hingga infeksi. Kebersihan yang tepat dan pilihan gaya hidup sehat sangat penting untuk menjaga kesehatan organ intim wanita.
Cara Menghilangkan Bau Vagina yang Tidak Sedap
Menjaga kebersihan organ intim, merupakan langkah utama dalam mencegah dan mengatasi bau vagina yang tidak sedap. Namun, kebersihan yang tepat perlu dilakukan dengan cara yang benar agar tidak mengganggu keseimbangan alami vagina.
1. Menjaga Kebersihan Vagina dengan Benar
Bersihkan vagina dengan air hangat dan bersihkan dari depan ke belakang. Hal ini penting untuk mencegah bakteri dari anus berpindah ke vagina.
Hindari penggunaan sabun yang mengandung pewangi atau pewarna, serta hindari *douching*. Sabun yang lembut dan khusus untuk area kewanitaan dapat digunakan pada bagian luar vagina saja. Sabun daun sirih juga bisa menjadi pilihan, namun konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
Gunakan sabun yang lembut dan sesuai dengan kondisi kulit. Jika terjadi iritasi, hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter spesialis kulit atau kandungan.
2. Rutin Mengganti Celana Dalam
Ganti celana dalam minimal dua kali sehari, terutama setelah berkeringat. Celana dalam yang lembap dan kotor dapat menyebabkan bau tidak sedap.
Campuran keringat, sel kulit mati, urine, dan keputihan yang menempel pada celana dalam dapat menimbulkan bau. Pilih celana dalam berbahan katun yang nyaman dan menyerap keringat.
Hindari penggunaan celana dalam yang ketat dan berbahan sintetis. Bahan katun lebih baik karena dapat menyerap kelembapan dan mengurangi risiko iritasi.
3. Rutin Mengganti Pembalut Saat Menstruasi
Selama menstruasi, bau vagina cenderung lebih kuat. Ganti pembalut setiap 3-4 jam, terutama pada hari-hari pertama menstruasi.
Menstrual cup bisa menjadi alternatif pembalut. Pembalut yang lembap dan penuh darah akan meningkatkan risiko bau tidak sedap.
Pilih pembalut dengan daya serap tinggi dan sesuai dengan jumlah darah menstruasi. Jangan menggunakan pembalut terlalu lama untuk mencegah risiko infeksi.
4. Konsumsi Probiotik untuk Kesehatan Vagina
Probiotik membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di dalam tubuh, termasuk vagina. Makanan seperti yoghurt, kefir, dan tempe kaya akan probiotik.
Konsumsi probiotik dapat membantu mencegah infeksi bakteri dan jamur yang dapat menyebabkan bau vagina. Probiotik membantu menjaga pH vagina tetap seimbang.
Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan jumlah konsumsi probiotik yang tepat. Jangan mengonsumsi probiotik secara berlebihan.
5. Cukupi Kebutuhan Cairan Tubuh
Dehidrasi dapat menyebabkan urine menjadi lebih pekat dan berbau tajam. Urine yang pekat dapat bercampur dengan keringat dan bakteri, menyebabkan bau vagina.
Minum air putih yang cukup membantu mengencerkan urine dan mengurangi bau. Cukupi kebutuhan cairan tubuh agar organ tubuh berfungsi optimal.
Selain air putih, konsumsi juga cairan lain seperti jus buah atau sayur. Namun, perhatikan kadar gula dalam minuman tersebut.
6. Hindari Merokok untuk Kesehatan Vagina
Merokok dapat mengganggu keseimbangan bakteri vagina dan meningkatkan risiko infeksi. Berhenti merokok adalah pilihan gaya hidup sehat.
Studi menunjukkan hubungan antara merokok dan peningkatan risiko infeksi urogenital serta bau vagina. Berhenti merokok memberikan banyak manfaat bagi kesehatan secara keseluruhan.
Cari dukungan dari profesional kesehatan atau kelompok pendukung untuk membantu Anda berhenti merokok. Terapkan pola hidup sehat untuk mendukung upaya berhenti merokok.
7. Konsultasi Dokter untuk Pengobatan
Bau vagina yang tidak normal bisa disebabkan oleh infeksi seperti vaginitis atau trikomoniasis. Dokter akan meresepkan obat yang sesuai.
Obat antijamur seperti clotrimazole, miconazole, atau fluconazole dapat digunakan untuk mengatasi infeksi jamur. Antibiotik seperti metronidazole atau tinidazole dapat digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri.
Penggunaan obat harus sesuai dengan resep dokter. Jangan sembarangan menggunakan obat tanpa konsultasi dokter.
Menjaga kebersihan vagina, memilih gaya hidup sehat, dan konsultasi dengan dokter ketika diperlukan adalah kunci untuk mengatasi bau vagina yang tidak sedap. Perubahan gaya hidup dan pengobatan yang tepat dapat membantu mengembalikan keseimbangan dan kesehatan organ intim wanita.