Memilih pakaian dalam yang nyaman dan berkualitas penting bagi kesehatan dan kenyamanan, terutama bagi wanita. Namun, berapa banyak sebenarnya yang rela kita keluarkan untuk mendapatkan kenyamanan tersebut?
Sebuah survei menarik dari brand lingerie lokal bOOka mengungkap perbedaan signifikan antara kebiasaan belanja pakaian dalam wanita dan persepsi pria tentang pengeluaran untuk lingerie pasangan mereka. Hasilnya cukup mengejutkan!
Perbedaan Pengeluaran Pakaian Dalam: Wanita vs. Pria
Survei bOOka yang melibatkan 100 responden pria dan wanita di Jakarta, Medan, Solo, dan Makassar menunjukkan perbedaan mencolok dalam anggaran belanja pakaian dalam.
Mayoritas wanita dalam survei hanya bersedia mengeluarkan sekitar Rp 500.000 untuk bra dan celana dalam. Namun, para pria ternyata jauh lebih royal, dengan rata-rata pengeluaran lebih dari Rp 1.000.000 untuk lingerie pasangan mereka.
Khairiyyah Sari, Founder dan Direktur Kreatif bOOka, mengungkapkan temuan ini di butiknya di Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat. Ia menyoroti kecenderungan wanita untuk kurang berinvestasi pada kenyamanan diri sendiri.
Tren Bra di Indonesia dan Dampaknya pada Kesehatan
Survei bOOka juga mengungkap preferensi bra wanita Indonesia, yang didominasi oleh model dengan kawat dan bantalan (pad).
Padahal, di luar negeri, tren ini mulai ditinggalkan karena pertimbangan kesehatan dan lingkungan. Penggunaan bra dengan kawat dan bantalan yang tidak tepat ukurannya dapat menimbulkan masalah.
Dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG dari First Care Clinic, menjelaskan potensi risiko penggunaan bra dengan kawat dan bantalan yang tidak tepat.
Meskipun tidak terbukti secara langsung menyebabkan kanker payudara, bra yang salah ukuran dapat memicu alergi kulit, iritasi, dan bahkan masalah pada kelenjar getah bening.
Risiko Penggunaan Bra yang Salah Ukuran
Di negara tropis seperti Indonesia, kelembapan dan keringat dapat meningkatkan risiko infeksi jamur pada kulit akibat penggunaan bra yang terlalu ketat atau terbuat dari bahan yang tidak menyerap keringat.
Tekanan berlebih dari bra yang terlalu kecil juga dapat memengaruhi otot dan sirkulasi darah di area payudara. Oleh karena itu, memilih ukuran dan bahan yang tepat sangat penting.
Inovasi bOOka: Kenyamanan ala ‘Kutang Nenek Lela’
Sebagai solusi untuk meningkatkan kenyamanan wanita Indonesia, bOOka meluncurkan produk “kutang nenek lela”.
Inspirasi dari pakaian dalam tradisional Betawi, bra ini dirancang sebagai tanktop dengan kancing, lebih nyaman digunakan sehari-hari.
Selain “kutang nenek lela”, bOOka menawarkan berbagai produk lingerie lainnya, termasuk bra tanpa kawat, berbagai model celana dalam, hingga robe. Produk-produk ini dijual mulai dari harga Rp 200.000.
bOOka sendiri didirikan oleh Khairiyyah Sari bersama dua rekannya selama pandemi. Brand ini fokus pada kenyamanan dan menawarkan pilihan warna-warna cerah serta bra tanpa kawat.
Dengan gerai di Sarinah Thamrin, bOOka terus berkomitmen untuk menghadirkan pilihan lingerie yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan wanita Indonesia.
Survei bOOka tidak hanya mengungkap tren belanja lingerie di Indonesia, tetapi juga menyoroti pentingnya memilih pakaian dalam yang tepat untuk kesehatan dan kenyamanan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para pembaca.
