Infertilitas, atau ketidakmampuan untuk hamil setelah satu tahun berhubungan seksual secara teratur tanpa menggunakan kontrasepsi, merupakan tantangan yang dihadapi banyak pasangan. Namun, penting untuk memahami bahwa infertilitas memiliki berbagai jenis dan penyebab yang berbeda-beda. Pemahaman ini krusial untuk menentukan penanganan yang tepat dan meningkatkan peluang untuk hamil.
Ketidaksuburan dapat memengaruhi baik pria maupun wanita. Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 1 dari 6 orang dewasa di dunia mengalami infertilitas. Ini menyoroti betapa umum dan pentingnya masalah ini untuk dibahas.
Macam-Macam Infertilitas: Memahami Perbedaannya
Infertilitas dikategorikan berdasarkan riwayat kehamilan pasangan. Penggolongan ini membantu dokter untuk mendiagnosis dan mengarahkan pengobatan yang paling efektif.
Infertilitas Primer: Perjuangan untuk Kehamilan Pertama
Infertilitas primer terjadi ketika seorang wanita belum pernah hamil sebelumnya, meskipun telah mencoba secara teratur selama minimal 12 bulan. Berbagai faktor dapat menyebabkan infertilitas primer, baik dari sisi wanita maupun pria.
Beberapa penyebab umum infertilitas primer meliputi gangguan ovulasi (seperti PCOS atau gangguan tiroid), kelainan pada tuba falopi (penyumbatan atau kerusakan), kualitas sperma yang buruk (jumlah, bentuk, atau mobilitas sperma yang rendah), gangguan rahim (kelainan bentuk, polip, atau infeksi), dan gaya hidup tidak sehat (merokok, alkohol, stres, pola makan buruk).
Infertilitas Sekunder: Kesulitan Hamil Setelah Kehamilan Sebelumnya
Infertilitas sekunder terjadi ketika seorang wanita pernah hamil setidaknya satu kali, tetapi mengalami kesulitan untuk hamil lagi. Kondisi ini dapat menimbulkan tekanan emosional yang signifikan.
Penyebab infertilitas sekunder dapat meliputi masalah rahim (jaringan parut, polip, miom), kerusakan tuba falopi akibat infeksi atau operasi sebelumnya, penurunan kualitas sperma akibat usia atau perubahan gaya hidup, usia wanita yang lebih tua (di atas 35 tahun), menopause dini, dan gangguan kesehatan kronis seperti diabetes atau hipertensi.
Infertilitas Tidak Terjelaskan (Unexplained Infertility)
Infertilitas tidak terjelaskan, atau infertilitas idiopatik, terjadi ketika semua tes kesuburan pada pasangan menunjukkan hasil normal, namun mereka tetap kesulitan untuk hamil. Penyebab pasti seringkali tidak dapat diidentifikasi.
Sekitar 30% pasangan di dunia mengalami infertilitas tidak terjelaskan. Beberapa kemungkinan penyebab yang belum teridentifikasi meliputi kondisi medis yang tidak terdiagnosis (seperti penyakit celiac atau gangguan tiroid), kualitas sel telur atau sperma yang mungkin tidak terdeteksi melalui tes standar, gangguan implantasi embrio, kondisi lendir serviks yang mengganggu perjalanan sperma, serta waktu berhubungan intim yang kurang tepat.
Memahami jenis infertilitas yang dialami adalah langkah penting dalam perjalanan menuju kehamilan. Konsultasi dengan dokter spesialis reproduksi sangat dianjurkan jika Anda dan pasangan mengalami kesulitan untuk hamil setelah mencoba selama satu tahun. Dengan diagnosis yang tepat dan rencana perawatan yang terindividualisasi, banyak pasangan yang berhasil mengatasi infertilitas dan mewujudkan impian mereka memiliki anak. Dukungan emosional dari keluarga dan teman juga berperan penting dalam proses ini.