Rahasia Kesuburan: Program IVM Tingkatkan Peluang Hamil Anda

Playmaker

Rahasia Kesuburan: Program IVM Tingkatkan Peluang Hamil Anda
Sumber: Hellosehat.com

Teknologi reproduksi terus berkembang, menawarkan harapan baru bagi pasangan yang ingin memiliki anak. Salah satu kemajuan signifikan adalah *in vitro maturation* (IVM), sebuah teknik pematangan sel telur di luar tubuh. Artikel ini akan menjelaskan prosedur IVM, membandingkannya dengan IVF konvensional, serta membahas kelebihan dan kekurangannya. Informasi ini ditujukan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif dan akurat bagi pembaca.

Apa itu *In Vitro Maturation* (IVM)?

*In vitro maturation* (IVM) adalah teknik laboratorium yang mematangkan sel telur (oosit) yang belum matang di luar tubuh wanita. Proses ini berbeda dari IVF konvensional karena tidak memerlukan stimulasi hormon intensif untuk mematangkan sel telur terlebih dahulu.

Sel telur yang belum matang diambil dari ovarium. Kemudian, sel telur tersebut dimatangkan di laboratorium dalam sebuah media kultur khusus.

Penggunaan IVM bermanfaat bagi wanita yang sensitif terhadap suntikan gonadotropin, hormon yang biasanya digunakan dalam proses IVF.

Perbedaan IVM dan IVF

Perbedaan utama antara IVM dan IVF terletak pada tahap pengambilan sel telur. IVF konvensional mengambil sel telur yang sudah matang langsung dari ovarium.

IVM, di sisi lain, mengambil sel telur yang masih belum matang. Sel telur ini kemudian dimatangkan *in vitro* sebelum proses pembuahan.

Singkatnya, IVM berfokus pada pematangan sel telur di luar tubuh, sedangkan IVF berfokus pada pembuahan sel telur yang telah matang.

Sebuah studi dalam jurnal *Fertility and Sterility* (2023) menunjukkan IVM direkomendasikan untuk wanita berisiko tinggi mengalami sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS) dan sindrom ovarium polikistik (PCOS).

IVM juga dianjurkan bagi pasien kanker yang perlu melindungi kesuburan sebelum menjalani terapi.

Prosedur IVM: Langkah demi Langkah

Prosedur IVM dimulai dengan pengambilan sel telur melalui aspirasi folikular menggunakan jarum kecil dan panduan ultrasonografi transvaginal.

Berbeda dengan IVF, pasien IVM biasanya hanya menerima sedikit atau tanpa stimulasi hormonal.

Oosit yang belum matang kemudian ditempatkan dalam media kultur yang mengandung hormon dan faktor pertumbuhan selama 24-48 jam untuk pematangan.

Media kultur ini biasanya terdiri dari gonadotropin, *epidermal growth factor* (EGF), *insulin-like growth factor* (IGF), antioksidan, insulin, dan transferrin.

Komponen tambahan seperti molekul sinyal seluler dan inhibitor medis juga dapat ditambahkan untuk meningkatkan kualitas oosit.

Pematangan oosit sangat penting, karena sel telur harus menyelesaikan pembelahan meiosis pertama dan mencapai tahap metafase II agar siap dibuahi.

Setelah matang, oosit dibuahi melalui ICSI (*intracytoplasmic sperm injection*), di mana satu sperma disuntikkan langsung ke dalam sel telur.

Embrio yang dihasilkan kemudian ditanamkan ke dalam rahim atau dibekukan untuk penggunaan di masa mendatang.

Keunggulan dan Kekurangan IVM

Salah satu keunggulan utama IVM adalah pengurangan atau bahkan penghapusan stimulasi hormon intensif, yang dapat menyebabkan OHSS.

Hal ini membuat IVM menjadi pilihan yang lebih aman dan nyaman, terutama bagi wanita dengan PCOS.

Biaya IVM juga cenderung lebih rendah daripada IVF konvensional, diperkirakan 30-40 persen lebih murah.

Lebih sedikit suntikan dan kunjungan klinik membuat IVM lebih nyaman bagi pasien.

Namun, IVM memiliki tingkat keberhasilan yang lebih rendah dibandingkan IVF konvensional, khususnya pada kasus non-PCOS.

Tingkat keberhasilan implantasi dan kehamilan berlanjut dari oosit IVM sekitar 10-15% lebih rendah.

Risiko lain termasuk kualitas embrio yang lebih rendah dan potensi masalah epigenetik.

Meskipun demikian, studi jangka panjang tidak menunjukkan peningkatan risiko kelainan bawaan yang signifikan pada anak-anak yang lahir melalui IVM.

IVM ideal untuk wanita dengan PCOS, tetapi tidak direkomendasikan untuk wanita dengan cadangan sel telur rendah atau wanita lanjut usia.

Kesimpulannya, IVM dan IVF masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Konsultasi dengan dokter sangat penting untuk menentukan metode mana yang paling sesuai dengan kondisi individu. Penting untuk mempertimbangkan faktor risiko dan harapan realistis sebelum menjalani prosedur tersebut. Pemilihan metode yang tepat akan meningkatkan peluang keberhasilan program kehamilan.

Popular Post

Wanita

Rahasia Kecantikan Jessica Iskandar Pasca Melahirkan Anak Ketiga

Artis Jessica Iskandar, atau yang akrab disapa Jedar, tetap terlihat memesona dan energik setelah melahirkan anak ketiganya. Kesibukannya mengurus tiga ...

Wanita

Makeup Pengantin Sahabat Curi Perhatian, Netizen Terpukau!

Sebuah kisah menarik beredar di media sosial mengenai seorang *makeup artist* (MUA) yang merias seorang *bridesmaid* dengan riasan glamor, nyaris ...

Wanita

Rahasia Turun Berat Badan: Coba Manfaat Kopi Americano

Minuman kopi Americano, yang terkenal dengan rasanya yang sederhana, kini juga dikaitkan dengan manfaat penurunan berat badan. Banyak yang penasaran, ...

Wanita

7 Toner Eksfoliasi Lokal: Kulit Cerah & Halus Sempurna

Kulit kusam dan bertekstur kasar seringkali menjadi masalah bagi banyak orang. Penyebabnya adalah penumpukan sel kulit mati yang menyumbat pori-pori. ...

Wanita

Sacai x Seventeen: Lelang Eksklusif Jaket Bad Influence & Labubu

Dunia mode dan K-Pop kembali bersatu dalam sebuah kolaborasi eksklusif yang menjanjikan. Sacai, label mode ternama asal Jepang, berkolaborasi dengan ...

Revolusi Bedah: Siloam Group Luncurkan Robot Da Vinci Xi Canggih

Editorial

Revolusi Bedah: Siloam Group Luncurkan Robot Da Vinci Xi Canggih

Siloam Hospitals Group meluncurkan teknologi bedah mutakhir di Indonesia. Sistem robotik multi-lengan Da Vinci Xi kini tersedia, menandai tonggak penting ...