Beruntusan, bintik-bintik kecil dan kasar di wajah, seringkali menjadi momok bagi banyak orang. Kondisi ini tak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga dapat berkembang menjadi masalah kulit yang lebih serius jika dibiarkan.
Penyebab beruntusan beragam, mulai dari pori-pori tersumbat oleh minyak berlebih dan sel kulit mati hingga penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat. Kebiasaan menyentuh wajah juga dapat memperparah kondisi ini.
Mengatasi Beruntusan: Panduan Lengkap dari Para Ahli
Untungnya, ada berbagai cara efektif untuk mengatasi beruntusan. Para ahli dermatologi merekomendasikan beberapa pendekatan yang aman dan terbukti ampuh.
Bahan Aktif Penyelamat Kulit: Asam Salisilat, Retinoid, dan AHA
Beberapa kandungan dalam produk perawatan kulit terbukti efektif melawan beruntusan.
Salah satunya adalah asam salisilat (salicylic acid), sejenis beta hydroxy acid (BHA) yang larut dalam minyak. Kemampuannya menembus pori-pori membuatnya efektif membersihkan penumpukan minyak, kotoran, dan sel kulit mati.
Asam Salisilat (Salicylic Acid)
Dr. Marisa Garshick, seorang dermatologis bersertifikat, menyebut asam salisilat sangat efektif untuk mengatasi pori-pori tersumbat dan jerawat ringan. Ia bekerja seperti “penyapu mikro” di dalam pori-pori.
Penggunaan rutin asam salisilat dapat membersihkan pori-pori, meratakan tekstur kulit, dan mencegah munculnya komedo baru.
Retinoid
Retinoid, turunan vitamin A, bekerja dari dalam untuk memperbaiki siklus hidup sel kulit. Ia mempercepat pergantian sel kulit, sehingga sel-sel mati lebih cepat terangkat dan tidak menyumbat pori-pori.
Selain itu, retinoid memiliki efek anti-inflamasi, sangat bermanfaat untuk kulit yang berjerawat atau beruntusan kronis. Dr. Joshua Zeichner, Associate Professor of Dermatology di Mount Sinai Hospital, menekankan efektivitas retinoid dalam mencegah jerawat.
Alpha Hydroxy Acid (AHA): Glycolic Acid dan Lactic Acid
Glycolic acid dan lactic acid, termasuk dalam kelompok AHA, bekerja pada permukaan kulit. Glycolic acid memiliki molekul kecil yang mampu menembus lapisan atas kulit untuk mengangkat sel kulit mati, sedangkan lactic acid lebih lembut dan melembapkan.
Kombinasi keduanya efektif memperbaiki tekstur kulit yang kasar akibat beruntusan, membuat wajah tampak lebih cerah dan halus. Cocok untuk kulit sensitif atau kering.
Perawatan Topikal dan Alat Bantu: Patch Jerawat dan Alat Pencabut Komedo
Selain bahan aktif dalam skincare, perawatan topikal dan alat bantu juga dapat membantu mengatasi beruntusan.
Hydrocolloid Patch
Untuk beruntusan yang meradang dan berisi cairan, hydrocolloid patch merupakan solusi praktis. Patch ini menyerap sebum, cairan, dan kotoran dari jerawat, sekaligus melindungi area tersebut dari bakteri dan sentuhan.
Dr. Zeichner menjelaskan bahwa patch ini mendorong penyembuhan tanpa menyentuh kulit secara langsung, sekaligus mencegah bekas luka.
Comedone Extractor dan Vacuum Pori
Comedone extractor, alat pencabut komedo, harus digunakan dengan hati-hati oleh profesional atau individu yang terlatih. Tekanan yang berlebihan dapat menyebabkan bekas luka atau hiperpigmentasi.
Alat vacuum pori dengan ujung mikrodermabrasi dapat mengangkat sel kulit mati, tetapi efektivitasnya tidak sebanding dengan pengobatan topikal atau perawatan profesional. Penggunaan harus dengan tekanan ringan dan tidak berulang di area yang sama.
Kesimpulan: Pendekatan Holistik untuk Kulit Sehat
Mengatasi beruntusan membutuhkan pendekatan holistik. Kombinasi penggunaan bahan aktif seperti asam salisilat, retinoid, dan AHA, dipadukan dengan perawatan topikal seperti hydrocolloid patch, serta penggunaan alat bantu yang tepat, dapat membantu mengatasi masalah ini secara efektif.
Konsultasikan dengan dokter kulit untuk menentukan perawatan yang paling sesuai dengan jenis dan kondisi kulit Anda. Ingatlah bahwa konsistensi dan kesabaran adalah kunci untuk mendapatkan hasil yang optimal.