Idul Adha identik dengan kelezatan daging kurban. Namun, kekhawatiran akan kenaikan berat badan seringkali muncul setelah menikmati berbagai hidangan daging, dari sate hingga rendang. Apakah memang makan daging kurban langsung menyebabkan kegemukan? Jawabannya tidak sesederhana itu. Kandungan gizi daging, baik sapi, kambing, maupun ayam, sangat tinggi, terutama protein dan lemak. Protein penting untuk pertumbuhan otot, sementara lemak juga bermanfaat jika jenisnya sehat dan dikonsumsi secukupnya. Kuncinya terletak pada cara pengolahan dan porsi makan.
Pilih Potongan Daging Rendah Lemak
Tidak semua bagian daging memiliki kandungan lemak yang sama. Pilihlah potongan daging yang lebih ramping atau rendah lemak, seperti has dalam, paha belakang, atau dada ayam tanpa kulit. Hindari bagian yang berlemak atau banyak marbling (serat lemak di antara otot). Contohnya, pilih sirloin atau tenderloin pada daging sapi. Semakin sedikit lemak, semakin rendah kalori, dan semakin aman untuk dikonsumsi tanpa risiko kenaikan berat badan drastis.
Olah Daging dengan Cara Sehat
Metode memasak sangat berpengaruh pada jumlah kalori. Hindari menggoreng atau memasak dengan santan kental. Pilih metode memanggang, merebus, mengukus, atau menumis dengan sedikit minyak sehat seperti zaitun. Sate kambing atau sapi tanpa bumbu kacang atau mentega lebih sehat daripada rendang atau gulai. Gunakan rempah alami seperti bawang putih, ketumbar, kunyit, dan jahe untuk menambah rasa, hindari garam atau penyedap berlebih yang dapat meningkatkan tekanan darah.
Perhatikan Porsi Makan
Porsi makan yang berlebihan adalah kesalahan umum. Meskipun daging kaya protein, konsumsi berlebihan tetap menyebabkan penumpukan kalori. Batasi porsi daging sekitar 2-3 ons (sekitar satu telapak tangan orang dewasa) per sekali makan. Jangan memaksakan diri menghabiskan semua daging dalam satu hari. Simpan sisanya di kulkas dan olah menjadi menu berbeda di hari berikutnya. Mengontrol porsi adalah kunci menikmati daging kurban tanpa khawatir gemuk. Ahli gizi terdaftar Christina Manian menyarankan untuk makan daging secara bertahap.
Tips Tambahan Mengatur Porsi
Makan secara bertahap membantu tubuh memproses makanan dengan lebih baik. Dengan begitu, Anda dapat menikmati kelezatan daging kurban tanpa merasa terlalu berat di perut. Selain itu, hindari makan sambil menonton televisi atau melakukan aktivitas lain yang dapat membuat Anda lupa seberapa banyak yang sudah dimakan.
Lengkapi dengan Sayuran dan Karbohidrat Kompleks
Isi setengah piring Anda dengan sayuran segar atau tumis (sedikit minyak). Seperempat piring diisi karbohidrat kompleks seperti nasi merah, quinoa, atau ubi kukus. Sisa seperempat piring untuk daging. Serat dalam sayuran membantu pencernaan dan mengurangi penyerapan lemak. Karbohidrat kompleks membuat kenyang lebih lama, mencegah makan berlebihan. Pola makan seimbang menjaga berat badan tetap stabil.
Kurangi Daging Merah Berlemak
Jika mengonsumsi daging merah, pilih yang tanpa lemak dan batasi jumlahnya. Daging merah kaya zat besi dan vitamin B12, tetapi konsumsi berlebihan dikaitkan dengan risiko kanker usus besar dan penyakit jantung. Seimbangkan dengan ikan berlemak seperti salmon atau sarden (kaya omega-3).
Jangan Lupakan Aktivitas Fisik dan Hidrasi
Imbangi konsumsi daging dengan aktivitas fisik. Jalan kaki setelah makan, beres-beres rumah, atau bermain dengan anak-anak dapat membakar kalori secara alami. Aktivitas fisik juga mengurangi rasa malas atau kantuk setelah makan besar. Perbanyak minum air putih untuk mempercepat metabolisme dan melancarkan pencernaan. Hindari minuman manis atau bersoda untuk mengurangi kalori tambahan.
Makan daging kurban tidak otomatis membuat gemuk. Dengan tips di atas, daging kurban bisa menjadi sumber protein yang baik. Rayakan Idul Adha dengan bahagia dan sehat, nikmati momen berbagi dan bersyukur sambil menjaga kesehatan.