Dunia kecantikan semakin inklusif. Tren yang dulunya didominasi kaum hawa kini juga merambah kalangan pria. Istilah “man-esthetics” merepresentasikan pergeseran signifikan dalam persepsi perawatan diri pria, di mana prosedur kecantikan, mulai dari yang minimal invasif hingga operasi besar, kini diterima secara luas.
Data dari American Academy of Facial Plastic and Reconstructive Surgery (AAFPRS) menunjukkan peningkatan signifikan pasien pria pada tahun 2024. Angka ini menandakan perubahan gaya hidup dan persepsi pria terhadap penampilan diri.
Tren Operasi Plastik Pria Meningkat Pesat
Survei AAFPRS mengungkapkan bahwa 92% dokter bedah wajah menangani pasien pria pada tahun 2024, naik 5% dari tahun sebelumnya. Ini bukan sekadar tren sesaat, melainkan perubahan perilaku yang signifikan.
Dr. Patrick J. Byrne, presiden AAFPRS, menjelaskan bahwa pria modern menginginkan penampilan yang segar, awet muda, dan sehat, sejalan dengan tren serupa di kalangan wanita.
Kemudahan akses terhadap prosedur minimal invasif menjadi faktor pendorong peningkatan minat pria terhadap perawatan estetika. Prosesnya yang lebih cepat dan mudah memikat banyak pria untuk menjelajahi pilihan ini.
Prosedur Favorit Pria: Facelift, Blepharoplasty, dan Transplantasi Rambut
Blepharoplasty (operasi kelopak mata), rhinoplasty (operasi hidung), dan facelift (pengencangan wajah) merupakan tiga prosedur terpopuler di kalangan pria tahun lalu, menurut riset AAFPRS.
Dr. Byrne menghubungkan peningkatan minat ini dengan peningkatan usia harapan hidup dan keinginan untuk menyesuaikan penampilan dengan energi dan vitalitas yang dirasakan.
Fleksibelitas bekerja dari rumah dan waktu istirahat yang lebih banyak juga memungkinkan pria untuk menjalani prosedur ini tanpa mengorbankan aktivitas produktifitas.
Facelift untuk Mengatasi “Turkey Neck”
Facelift, dilakukan hampir 90% anggota AAFPRS setiap tahun, tetap menjadi pilihan utama untuk peremajaan wajah. Prosedur ini kini banyak diminati pria berusia 35 hingga 55 tahun.
Kekhawatiran utama pria adalah leher yang kendur, sering disebut “turkey neck”. Pelemahan otot leher, hilangnya kolagen dan elastin menyebabkan kulit mengendur dan garis rahang menjadi tidak terdefinisi.
Facelift bagian bawah dianggap sebagai solusi terbaik untuk membentuk garis rahang yang lebih tegas dan memperbaiki masalah “turkey neck”.
Blepharoplasty: Rahasia Mata Lebih Muda dan Segar
Blepharoplasty, atau operasi kelopak mata, juga semakin populer di kalangan pria. Terdapat dua jenis: upper blepharoplasty (untuk menghilangkan kelebihan kulit di kelopak mata atas) dan lower blepharoplasty (untuk mengatasi kantung mata).
Dengan waktu pemulihan yang relatif singkat, hanya 1-2 minggu, prosedur ini memberikan hasil instan namun tetap terlihat alami. Ini menjadikannya pilihan ideal bagi pria yang menginginkan penampilan lebih segar tanpa kesan “terlalu dioperasi”.
Botox, Transplantasi Rambut, dan Perawatan Regeneratif
Transplantasi rambut tetap menjadi prosedur favorit pria, mengingat kerontokan rambut masih menjadi masalah umum. Namun, minat pria terhadap perawatan estetika jauh melebihi itu.
Botox, filler, Sofwave, microneedling, dan radiofrekuensi juga banyak diminati. Perawatan-perawatan ini menunjukkan bahwa estetika kini tidak lagi menjadi ranah eksklusif wanita.
Dr. Byrne memprediksi pengobatan regeneratif, seperti PRP (platelet-rich plasma) dan terapi berbasis exosome, akan menjadi tren baru di masa depan. Perawatan minim-invasif ini bekerja pada tingkat sel untuk meremajakan dan memperbaiki kulit secara menyeluruh.
Kesimpulannya, “man-esthetics” bukanlah sekadar tren, tetapi refleksi dari perubahan sosial dan persepsi terhadap perawatan diri pria. Dengan semakin banyaknya pilihan prosedur yang tersedia, pria kini memiliki akses lebih mudah untuk mencapai versi terbaik dari diri mereka sendiri.