Salah satu penanda kehamilan yang terdeteksi lewat USG adalah kantung janin. Namun, terkadang kantung janin tak terlihat. Mari kita bahas tahapan perkembangannya dan berbagai kondisi yang mungkin terjadi.
Kantung janin merupakan bagian penting dalam kehamilan dini. Keberadaan dan perkembangannya memberikan petunjuk penting bagi dokter.
Apa itu Kantung Janin?
Kantung janin, atau *gestational sac*, adalah kantung berisi cairan ketuban. Kantung ini menyelimuti embrio atau sel telur yang telah dibuahi selama beberapa minggu pertama perkembangannya.
Biasanya, *gestational sac* terlihat pada USG sekitar usia kehamilan 5 minggu. Kemunculannya seringkali disertai gejala kehamilan lainnya.
Untuk visualisasi yang lebih jelas, dokter mungkin merekomendasikan USG transvaginal. Teknik ini memberikan gambaran lebih detail dari rahim.
Tahapan Perkembangan Kantung Janin
Kantung kehamilan yang normal tampak sebagai lingkaran hitam bulat yang dikelilingi garis putih keabu-abuan. Ia melekat pada endometrium, bukan di tengah rahim.
Pada tahap awal, diameternya sekitar 2-3 mm dan bertambah sekitar 1,13 mm per hari. Pertumbuhan ini menunjukkan perkembangan kehamilan yang sehat.
Sekitar usia kehamilan 5,5 minggu, kantung kuning (*yolk sac*) muncul di dalam kantung janin. *Yolk sac* menyediakan nutrisi bagi embrio sebelum plasenta terbentuk.
Embrio terus berkembang hingga usia 8 minggu. Setelahnya, ia disebut janin karena memiliki struktur tubuh lengkap.
Plasenta kemudian mengambil alih fungsi utama kantung kehamilan, yaitu melindungi dan mendukung perkembangan janin. Kantung janin menjadi kurang vital setelah tahap ini.
Kondisi yang Dapat Terjadi pada Kantung Kehamilan
Terlihatnya kantung janin adalah indikasi positif kehamilan. Sebaliknya, *gestational sac* yang kosong atau tidak terlihat bisa menjadi tanda komplikasi.
Berikut beberapa kondisi yang mungkin terjadi dan penyebabnya:
1. Kantung Janin Terlihat
Hasil USG yang menunjukkan kantung janin mengindikasikan kehamilan positif. Namun, dokter tetap akan memperhatikan tanda kehamilan lainnya.
Keberadaan *yolk sac* di dalam *gestational sac* juga penting untuk dikonfirmasi. *Yolk sac* berperan penting dalam menyediakan nutrisi dan memproduksi sel darah merah bagi embrio.
2. Kantung Janin Tidak Terlihat
Beberapa faktor dapat menyebabkan kantung janin tak terlihat meski usia kehamilan di atas 5 minggu.
- Salah perhitungan usia kehamilan: Perhitungan yang keliru dapat membuat *gestational sac* belum terlihat pada USG. Dokter biasanya akan melakukan observasi dan USG ulang.
- Kehamilan ektopik: Embrio menempel di luar rahim, misalnya di tuba falopi. Janin tidak dapat berkembang dalam kondisi ini.
- Kehamilan kimiawi: Embrio tidak berkembang meski sudah tertanam di rahim. Keguguran ini terjadi sebelum usia kehamilan 5 minggu.
3. Kantung Janin Kosong
Kantung kehamilan normalnya berisi embrio dan cairan ketuban. Namun, *gestational sac* dapat terbentuk tanpa keduanya (*blighted ovum* atau hamil kosong).
Pada *blighted ovum*, pembuahan terjadi, tetapi embrio tidak berkembang. Kondisi ini merupakan penyebab utama keguguran pada trimester pertama.
Kelainan kromosom umumnya menjadi penyebab *blighted ovum*. Infeksi, gangguan endokrin, penyakit autoimun, dan obat-obatan tertentu dapat meningkatkan risikonya.
Penanganan setiap masalah pada kantung kehamilan berbeda, tergantung penyebabnya. Konsultasi dengan dokter sangat penting.
Kantung janin hanya terdeteksi lewat USG. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan USG untuk memastikan kehamilan setelah tes pack menunjukkan hasil positif. Pemantauan perkembangan kantung janin dan embrio sangat penting untuk memastikan kehamilan yang sehat.