Rahasia Turun 8 Kg: Diet Puasa Prolonged Aman & Efektif

Playmaker

Rahasia Turun 8 Kg: Diet Puasa Prolonged Aman & Efektif
Sumber: Liputan6.com

Prolonged fasting, atau puasa berkepanjangan, tengah populer sebagai metode diet. Banyak yang tertarik karena metode ini diklaim mampu menurunkan berat badan hingga 8 kilogram dalam seminggu. Namun, seberapa aman dan efektifkah metode ini? Artikel ini akan membahasnya secara detail.

Apa Itu Prolonged Fasting?

Prolonged fasting adalah metode diet yang melibatkan puasa minimal 4 hari berturut-turut, atau sekitar 100 jam. Hal ini dijelaskan oleh dr. Mulianah Daya, M.Gizi, Sp.GK, AIFO-K, Spesialis Gizi Klinik dari Mayapada Hospital Tangerang.

Metode ini memang efektif menurunkan berat badan secara cepat. Penurunan berat badan bisa mencapai 5 hingga 10 persen dari berat awal dalam seminggu.

Untuk seseorang yang berat badannya 80 kg, misalnya, potensi penurunan berat badan dalam seminggu bisa mencapai 4 hingga 8 kg.

Namun, penurunan berat badan yang begitu cepat tidak direkomendasikan. Rekomendasi umum penurunan berat badan yang sehat adalah 0,5-1 kg per minggu.

Oleh karena itu, prolonged fasting tidak cocok untuk semua orang. Prolonged fasting hanya disarankan untuk kasus tertentu, seperti obesitas berat, dan harus selalu di bawah pengawasan ketat dokter spesialis gizi.

Ciri-Ciri Prolonged Fasting

Beberapa ciri khas prolonged fasting antara lain:

  • Tidak mengonsumsi makanan atau minuman berkalori selama minimal empat hari berturut-turut. Proses ini memaksa tubuh untuk menggunakan cadangan energi yang tersimpan.
  • Tubuh memasuki kondisi ketosis, di mana tubuh mulai membakar lemak sebagai sumber energi utama. Hal ini ditandai dengan produksi keton dalam tubuh.
  • Terjadi penurunan glukosa darah dan berat badan yang signifikan dalam waktu singkat. Namun, penurunan yang terlalu cepat ini bisa berisiko.
  • Beberapa orang mungkin mengalami gejala seperti kelemahan, pusing, dan gangguan konsentrasi. Gejala ini merupakan reaksi tubuh terhadap perubahan drastis asupan kalori.

Proses ini sangat berbeda dengan pola makan sehat dan seimbang. Oleh karena itu, penting untuk memahami resikonya.

Cara Aman Menjalani Prolonged Fasting dan Risikonya

Ingin mencoba prolonged fasting? Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis gizi, terutama jika memiliki riwayat penyakit tertentu.

Jaga hidrasi tubuh dengan minum cukup air. Konsumsi elektrolit bebas kalori seperti natrium, kalium, dan klorida jika diperlukan.

Waspadai tanda-tanda dehidrasi seperti kelemahan, pusing, demam ringan, dan tangan serta kaki terasa dingin.

Mulailah secara bertahap, misalnya dengan intermittent fasting terlebih dahulu. Ini akan membantu tubuh beradaptasi secara perlahan.

Setelah berpuasa, lakukan rehidrasi dan refeeding secara bertahap dan hati-hati. Hindari makan berlebihan secara tiba-tiba.

Meskipun menjanjikan penurunan berat badan cepat, prolonged fasting memiliki beberapa risiko serius. Salah satunya adalah dehidrasi dan kekurangan elektrolit, yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran.

Penurunan massa otot yang drastis juga dapat terjadi, yang pada akhirnya dapat menurunkan metabolisme tubuh. Ini membuat penurunan berat badan lebih sulit di kemudian hari.

Efek yoyo, di mana berat badan kembali naik bahkan melebihi berat awal setelah diet dihentikan, juga merupakan risiko yang perlu diwaspadai.

Masalah lambung juga dapat muncul akibat tidak adanya asupan kalori dalam waktu lama. Tubuh membutuhkan nutrisi yang cukup untuk berfungsi secara optimal.

Penurunan berat badan yang terlalu cepat dapat membuat tubuh kaget dan berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang.

Alternatif Diet yang Lebih Aman dan Berkelanjutan

Sebagai alternatif, dr. Mulianah menyarankan untuk memilih pola makan yang lebih nyaman, sesuai kebutuhan tubuh, dan dapat dijalani dalam jangka panjang.

Diet yang berkelanjutan dan sehat lebih penting daripada diet ekstrem yang dapat membahayakan kesehatan. Fokuslah pada perubahan gaya hidup sehat yang berkelanjutan.

Prioritaskan pola makan seimbang dan olahraga teratur. Dengan begitu, penurunan berat badan akan lebih sehat dan berkelanjutan. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk mendapatkan rencana diet yang sesuai dengan kondisi tubuh Anda. Jangan terburu-buru untuk mendapatkan hasil instan, prioritaskan kesehatan jangka panjang.

Popular Post

Nama Aulia: Arti, Makna Indah & Rangkaian Nama Islami Terbaik

Parenting

Nama Aulia: Arti, Makna Indah & Rangkaian Nama Islami Terbaik

Memilih nama untuk buah hati adalah momen istimewa bagi setiap orangtua. Nama tak hanya sekadar identitas, melainkan doa dan harapan ...

Tes HPV DNA: Ketahui Risiko, Prosedur, dan Biayanya Sekarang

Wanita

Tes HPV DNA: Ketahui Risiko, Prosedur, dan Biayanya Sekarang

Tes HPV DNA: Panduan Lengkap Prosedur, Hasil, dan Biaya Tes HPV DNA merupakan pemeriksaan penting untuk mendeteksi Human Papillomavirus (HPV), ...

Revolusi Bedah: Siloam Group Luncurkan Robot Da Vinci Xi Canggih

Editorial

Revolusi Bedah: Siloam Group Luncurkan Robot Da Vinci Xi Canggih

Siloam Hospitals Group meluncurkan teknologi bedah mutakhir di Indonesia. Sistem robotik multi-lengan Da Vinci Xi kini tersedia, menandai tonggak penting ...

Mini Soccer vs Futsal: Perbedaan, Lapangan, & Aturannya

Editorial

Mini Soccer vs Futsal: Perbedaan, Lapangan, & Aturannya

Mini soccer, atau sepak bola mini, semakin populer di berbagai kalangan usia. Permainan ini menawarkan alternatif sepak bola yang praktis, ...

Wanita

Makeup Pengantin Sahabat Curi Perhatian, Netizen Terpukau!

Sebuah kisah menarik beredar di media sosial mengenai seorang *makeup artist* (MUA) yang merias seorang *bridesmaid* dengan riasan glamor, nyaris ...

Rahasia Perkembangan Remaja 15 Tahun: Panduan Lengkap & Komprehensif

Parenting

Rahasia Perkembangan Remaja 15 Tahun: Panduan Lengkap & Komprehensif

Usia 15 tahun menandai fase pertengahan perkembangan remaja. Perubahan fisik, kognitif, psikologis, emosional, dan sosial yang signifikan terjadi pada tahap ...