Sering Buang Air Kecil Malam Hari? 9 Penyebab & Solusinya

Playmaker

Sering Buang Air Kecil Malam Hari? 9 Penyebab & Solusinya
Sumber: Suara.com

Sering buang air kecil, atau sering disebut beser, bisa jadi gejala penyakit ringan atau serius. Memahami penyebabnya penting untuk penanganan yang tepat.

Normalnya, kita buang air kecil 4-8 kali sehari. Namun, konsumsi cairan berlebih, kafein, atau minum sebelum tidur bisa meningkatkan frekuensi.

Jika sering buang air kecil meski asupan cairan sedikit dan tanpa kafein, itu bisa jadi tanda masalah kesehatan. Mari kita bahas beberapa kemungkinan penyebabnya.

Penyebab Sering Buang Air Kecil yang Umum

Beberapa kondisi medis bisa menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil. Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah salah satu penyebab paling umum.

ISK terjadi akibat infeksi bakteri pada saluran kemih, menyebabkan peradangan dan kesulitan menahan urine. Gejalanya antara lain demam, nyeri perut bagian bawah, dan nyeri pinggang.

Selain ISK, kandung kemih terlalu aktif (overactive bladder) juga bisa menjadi penyebab. Kondisi ini ditandai dengan kontraksi kandung kemih yang berlebihan, meski belum penuh.

Penderita overactive bladder sering merasa dorongan kuat untuk buang air kecil yang sulit ditahan. Mereka bahkan sering terbangun di malam hari untuk ke toilet.

Penyebab Sering Buang Air Kecil yang Lebih Serius

Infeksi ginjal, seringkali merupakan perkembangan dari ISK yang tidak tertangani. Gejalanya mirip dengan ISK, tetapi lebih parah.

Selain sering buang air kecil, infeksi ginjal juga ditandai demam tinggi, nyeri punggung, dan rasa terbakar saat buang air kecil. Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala ini.

Batu ginjal juga bisa menyebabkan sering buang air kecil. Gejala lain yang menyertainya antara lain mual, muntah, nyeri perut bagian bawah, urine berdarah, dan urine keruh.

Batu ginjal harus ditangani segera oleh tenaga medis karena bisa menyebabkan komplikasi serius. Penanganan bervariasi, tergantung ukuran dan lokasi batu ginjal.

Faktor Lain yang Mempengaruhi Frekuensi Buang Air Kecil

Kehamilan juga sering dikaitkan dengan peningkatan frekuensi buang air kecil. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon dan tekanan rahim yang membesar pada kandung kemih.

Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti diuretik, juga dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil. Selalu konsultasikan dengan dokter atau apoteker jika Anda memiliki kekhawatiran.

Jika Anda mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil yang signifikan dan disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Ingatlah bahwa informasi ini hanya untuk edukasi dan bukan pengganti konsultasi medis. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan penyebab pasti dan mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kondisi Anda.

Popular Post

Parenting

Gymnastic untuk Anak: 7 Manfaat Luar Biasa Tumbuh Kembang

Anak Anda sangat aktif dan sulit diam? Gymnastic bisa menjadi solusi! Olahraga ini memungkinkan anak-anak menyalurkan energi mereka melalui lompatan, ...

Wanita

Foto Hamil Sultan Madura Bak Pengantin: Pelaminan & Siger Mewah

Seorang make-up artist (MUA) di Madura, Jawa Timur, baru-baru ini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Kisah uniknya merias seorang ...

Wanita

7 Toner Eksfoliasi Lokal: Kulit Cerah & Halus Sempurna

Kulit kusam dan bertekstur kasar seringkali menjadi masalah bagi banyak orang. Penyebabnya adalah penumpukan sel kulit mati yang menyumbat pori-pori. ...

Wanita

Rahasia Turun Berat Badan: Coba Manfaat Kopi Americano

Minuman kopi Americano, yang terkenal dengan rasanya yang sederhana, kini juga dikaitkan dengan manfaat penurunan berat badan. Banyak yang penasaran, ...

Wanita

Makeup Pengantin Sahabat Curi Perhatian, Netizen Terpukau!

Sebuah kisah menarik beredar di media sosial mengenai seorang *makeup artist* (MUA) yang merias seorang *bridesmaid* dengan riasan glamor, nyaris ...

Wanita

6 Tren Skincare Gen Z: Tetap Viral 5 Tahun Mendatang

Generasi Z, yang tumbuh di era digital, memiliki pengaruh besar terhadap tren kecantikan global. Preferensi mereka terhadap produk *skincare* tidak ...