Stimulasi anak sangat penting untuk mengoptimalkan perkembangan otak, terutama selama 1.000 hari pertama kehidupan. Berbagai metode stimulasi dapat diterapkan, mulai dari membaca buku, hingga memberikan kesempatan anak untuk mengeksplorasi berbagai tekstur.
Namun, waktu yang tepat untuk melakukan stimulasi seringkali menjadi pertanyaan orang tua. Menyesuaikan metode stimulasi dengan karakteristik anak menjadi kunci utama.
Waktu yang Tepat untuk Menstimulasi Anak
Psikolog anak dan keluarga, Samanta Elsener, M.Psi., menjelaskan bahwa waktu stimulasi bergantung pada karakteristik masing-masing anak. Ada anak yang aktif sejak bangun tidur, sementara yang lain membutuhkan waktu untuk “menghirup semangat” terlebih dahulu.
Stimulasi perlu disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak. Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) atau buku pink memberikan panduan stimulasi untuk berbagai kelompok usia, mulai dari 0-3 bulan, 3-6 bulan, dan seterusnya.
Untuk anak usia 6-9 bulan misalnya, stimulasi dapat berupa mengajaknya berbicara, mengajarkan bertepuk tangan dan melambaikan tangan, serta melatih kemampuan duduk.
Perhatian terhadap karakter anak sangat penting. Jangan memaksa anak yang cenderung pasif untuk langsung melakukan stimulasi setelah bangun tidur.
Karakteristik Anak dan Jenis Stimulasi
Anak yang aktif dan berenergi sejak bangun tidur dapat langsung diajak melakukan aktivitas stimulasi. Sebaliknya, anak yang membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri sebaiknya diberi kesempatan untuk tenang terlebih dahulu.
Pemahaman tentang karakter anak akan membantu orang tua memilih jenis stimulasi yang tepat dan efektif. Jangan sampai stimulasi justru menimbulkan stres pada anak.
Mengoptimalkan Tidur Lewat Pengaturan Stimulasi
Stimulasi memang penting, namun mengurangi stimulasi satu jam sebelum tidur sangat dianjurkan. Anak perlu waktu untuk rileks dan mempersiapkan diri untuk tidur nyenyak.
Overstimulasi sebelum tidur dapat mengganggu proses tidur dan menurunkan kualitasnya. Tidur berkualitas sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal anak.
Satu jam sebelum tidur, alih-alih melakukan stimulasi, orangtua dapat melakukan aktivitas yang lebih menenangkan, seperti bernyanyi bersama di kasur.
Kegiatan yang menenangkan membantu anak bertransisi dengan lancar menuju tidur nyenyak, sehingga terhindar dari kejutan saat tiba-tiba disuruh tidur.
Dengan demikian, menyesuaikan jenis dan waktu stimulasi dengan memperhatikan karakteristik anak dan kebutuhan istirahatnya akan memberikan manfaat optimal bagi perkembangan mereka.
Ingatlah bahwa tujuan utama stimulasi adalah untuk mendukung perkembangan anak secara holistik, bukan untuk menciptakan tekanan atau kompetisi.
Keseimbangan antara stimulasi yang tepat dan waktu istirahat yang cukup akan membantu anak tumbuh dan berkembang dengan sehat dan bahagia.
