Sebuah kasus kekerasan fisik terhadap dokter residen di Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang menimbulkan kekhawatiran. Korban mengalami pendarahan pada testis akibat ditendang di area vital, seperti terlihat dalam rekaman CCTV.
Bisakah Trauma Testis Picu Kemandulan?
Pertanyaan mengenai potensi infertilitas akibat trauma testis pun muncul. Spesialis Urologi Eka Hospital Depok, dr. Eggi Respati, Sp.U, menjelaskan bahwa benturan keras pada testis dapat menyebabkan infertilitas.
Hal ini dikarenakan testis merupakan organ vital penghasil sperma. Trauma dapat mengakibatkan berbagai komplikasi, salah satunya torsio testis (puntiran testis).
Torsio testis merupakan kondisi serius yang dapat menyebabkan kematian jaringan testis jika tidak ditangani segera. Kehilangan fungsi testis akan berdampak langsung pada kemampuan memproduksi sperma, sehingga menyebabkan kemandulan.
Gejala dan Penanganan Torsio Testis
Salah satu gejala utama torsio testis adalah nyeri hebat dan terus-menerus di area testis setelah mengalami benturan. Nyeri ini menandakan adanya masalah serius yang perlu penanganan segera.
Penanganan torsio testis harus dilakukan dalam kurun waktu kurang dari 8 jam atau yang disebut “golden hour”. Setelah melewati waktu tersebut, risiko kerusakan permanen pada testis sangat tinggi.
Dr. Eggi menjelaskan, bila penanganan terlambat, testis bisa mati dan menyebabkan infertilitas permanen. Namun, jika ditangani cepat, kemungkinan besar testis dapat diselamatkan dan fungsinya kembali normal.
Torsio testis merupakan kondisi paling berat akibat trauma testis. Hal ini karena puntiran tersebut menghambat aliran darah ke testis, menyebabkan kematian jaringan jika tidak segera ditangani.
Pertolongan Pertama dan Pencegahan
Selain penanganan medis segera, pertolongan pertama juga penting dilakukan. Pastikan korban berbaring nyaman, misalnya telentang dengan sedikit penyangga di bawah pinggul.
Setelah pertolongan pertama, segera bawa korban ke rumah sakit terdekat. Penanganan yang cepat dan tepat sangat krusial untuk meminimalisir risiko kemandulan.
Kasus ini menyoroti pentingnya keselamatan dan perlindungan bagi tenaga medis. Semoga kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan bebas dari kekerasan.
Meskipun artikel ini berfokus pada kasus kekerasan dan dampaknya terhadap kesuburan, penting untuk diingat bahwa trauma testis bisa terjadi karena berbagai penyebab, bukan hanya kekerasan. Oleh karena itu, kesadaran akan gejala dan penanganan segera sangat penting bagi semua orang.