Vasektomi: Masih Bisa Hamil Setelahnya? Fakta & Mitos Terungkap!

Playmaker

Vasektomi: Masih Bisa Hamil Setelahnya? Fakta & Mitos Terungkap!
Sumber: Suara.com

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, baru-baru ini menuai kontroversi atas pernyataannya yang mengaitkan vasektomi dengan pemberian bantuan sosial. Ia menyarankan vasektomi bagi calon penerima bantuan, terutama keluarga prasejahtera dengan banyak anak.

Pernyataan tersebut dilatarbelakangi oleh pengamatan Dedi Mulyadi terhadap tren kelahiran di kalangan keluarga prasejahtera, yang cenderung memiliki lebih dari dua anak.

Vasektomi: Prosedur, Keberhasilan, dan Biaya

Vasektomi merupakan prosedur bedah untuk sterilisasi pria. Prosedur ini melibatkan pemotongan atau pengikatan saluran vas deferens, yang membawa sperma.

Prosedur ini bersifat permanen dan mencegah kehamilan. Namun, vasektomi tidak mempengaruhi kemampuan ereksi, orgasme, atau ejakulasi.

Tingkat keberhasilan vasektomi sangat tinggi, mencapai 99 persen. Efek sampingnya pun relatif minimal.

Biaya vasektomi di Indonesia bervariasi, mulai dari Rp 1.000.000 hingga Rp 11.000.000, tergantung fasilitas kesehatan. BKKBN mendukung program vasektomi dan sering menawarkannya secara gratis.

Metode Pelaksanaan Vasektomi

Ada dua metode vasektomi, yaitu vasektomi konvensional dan vasektomi tanpa sayatan.

Vasektomi konvensional melibatkan sayatan kecil di skrotum untuk mengakses dan memotong/mengikat saluran sperma. Dokter akan memberikan anestesi lokal untuk meminimalkan rasa sakit.

Setelah pemotongan atau pengikatan, saluran sperma ditutup dengan jahitan yang dapat diserap tubuh atau dengan diathermy.

Perdebatan Vasektomi dan Bantuan Sosial

Pernyataan Dedi Mulyadi memicu perdebatan publik. Banyak yang mempertanyakan etika dan efektivitas kebijakan yang mengaitkan vasektomi dengan bantuan sosial.

Kritik muncul karena pendekatan ini dianggap terlalu interventif terhadap hak reproduksi individu. Aspek kesetaraan gender juga menjadi sorotan.

Perlu diingat bahwa program Keluarga Berencana (KB) harus mengedepankan edukasi dan pemahaman, bukan paksaan atau syarat untuk mendapatkan bantuan. Pendekatan holistik dan bermartabat lebih penting.

Diskusi mengenai akses kesehatan reproduksi, khususnya vasektomi, serta program bantuan sosial perlu terus berlanjut, dengan mengutamakan hak asasi manusia dan pemberdayaan masyarakat. Semoga ke depannya, kebijakan yang dikeluarkan mempertimbangkan aspek-aspek tersebut secara komprehensif.

Popular Post

Nama Aulia: Arti, Makna Indah & Rangkaian Nama Islami Terbaik

Parenting

Nama Aulia: Arti, Makna Indah & Rangkaian Nama Islami Terbaik

Memilih nama untuk buah hati adalah momen istimewa bagi setiap orangtua. Nama tak hanya sekadar identitas, melainkan doa dan harapan ...

Tes HPV DNA: Ketahui Risiko, Prosedur, dan Biayanya Sekarang

Wanita

Tes HPV DNA: Ketahui Risiko, Prosedur, dan Biayanya Sekarang

Tes HPV DNA: Panduan Lengkap Prosedur, Hasil, dan Biaya Tes HPV DNA merupakan pemeriksaan penting untuk mendeteksi Human Papillomavirus (HPV), ...

Rahasia Nama Bayi: 180+ Nama Pembawa Keberuntungan

Parenting

Rahasia Nama Bayi: 180+ Nama Pembawa Keberuntungan

Memilih nama untuk buah hati adalah momen istimewa bagi para orang tua. Nama bukan sekadar identitas, melainkan juga doa dan ...

Nayla: Arti Nama, Rangkaian Nama Cantik & Inspirasi Terindah

Parenting

Nayla: Arti Nama, Rangkaian Nama Cantik & Inspirasi Terindah

Memilih nama untuk buah hati adalah momen istimewa bagi setiap orangtua. Nama Nayla, dengan bunyinya yang indah dan modern, kerap ...

Telapak Tangan Mengelupas? 10 Penyebab & Cara Mengatasinya

Wanita

Telapak Tangan Mengelupas? 10 Penyebab & Cara Mengatasinya

Kulit telapak tangan yang sering mengelupas bisa jadi sangat mengganggu. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari paparan ...

Rahasia Perkembangan Remaja 15 Tahun: Panduan Lengkap & Komprehensif

Parenting

Rahasia Perkembangan Remaja 15 Tahun: Panduan Lengkap & Komprehensif

Usia 15 tahun menandai fase pertengahan perkembangan remaja. Perubahan fisik, kognitif, psikologis, emosional, dan sosial yang signifikan terjadi pada tahap ...