Akses layanan kesehatan yang merata merupakan hak dasar setiap warga negara Indonesia. Namun, realitanya, pemerataan akses ini, terutama di daerah terpencil, masih menjadi tantangan besar.
Situasi ini semakin kompleks dalam kondisi darurat medis. Ketersediaan peralatan dan tenaga medis terlatih menjadi penentu hidup matinya pasien.
Peran Vital Ventilator dan ICU dalam Layanan Kesehatan
Ventilator merupakan alat penting untuk membantu pernapasan pasien dengan gangguan serius, seperti penyakit paru, trauma berat, atau pasca operasi.
Di ruang ICU, ventilator menjadi perangkat vital. Sayangnya, tidak semua fasilitas kesehatan di Indonesia memiliki ventilator yang cukup dan tenaga medis terampil mengoperasikannya.
Upaya Pemerintah dan Dukungan Swasta dalam Meningkatkan Akses Ventilator
Pemerintah Indonesia tengah menjalankan Transformasi Sistem Kesehatan, salah satunya pilar Ketahanan Kesehatan. Pilar ini fokus pada kemandirian produksi dan distribusi alat kesehatan, termasuk ventilator.
Penguatan SDM Kesehatan juga menjadi pilar penting. Teknologi medis secanggih apapun hanya optimal jika dioperasikan tenaga kesehatan kompeten.
Draeger Indonesia, perusahaan teknologi medis, mendukung transformasi ini melalui kolaborasi. Mereka bermitra dengan Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif (KATI).
Pelatihan Intensif untuk Tenaga Kesehatan: Kunci Penguasaan Teknologi Ventilator
Draeger dan KATI menyelenggarakan pelatihan berkelanjutan bagi tenaga kesehatan di 17 Fakultas Kedokteran. Pelatihan mencakup Workshop Pengenalan Mesin Anestesi dan Workshop Basic Ventilator.
Pelatihan ini tidak hanya untuk dokter spesialis anestesiologi, tetapi juga dokter umum yang bertugas di ICU. Hal ini penting agar pemahaman penggunaan ventilator merata.
Menurut Ketua KATI, Dr. dr. Reza Widianto Sudjud, penguasaan ventilator krusial untuk menyelamatkan nyawa pasien gagal napas. Keahlian ini akan meningkatkan keselamatan pasien dan menurunkan angka kematian di ICU.
Ventilator modern, seperti yang dikembangkan Draeger, memiliki teknologi canggih, termasuk mode ventilasi konvensional hingga lanjutan, terapi oksigen, dan ventilasi noninvasif.
Desain ventilator modern juga mempermudah mobilisasi pasien dan efisiensi transportasi antar unit layanan, mempercepat pemulihan dan mengurangi beban kerja tenaga kesehatan.
Melalui kolaborasi pemerintah, swasta, dan tenaga kesehatan, diharapkan akses terhadap ventilator dan perawatan intensif akan semakin merata di seluruh Indonesia, meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan menyelamatkan lebih banyak nyawa.