Kasus dugaan pelecehan seksual oleh dokter kandungan di Garut, yang meraba payudara ibu hamil saat USG, menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan perempuan. Banyak yang mencari informasi tentang tanda-tanda prosedur medis yang mencurigakan atau *red flag* untuk melindungi diri.
Tanda Bahaya: Prosedur Medis yang Tidak Sesuai Indikasi
Dr. dr. Andhika Rahman, Sp.PD-KHOM, spesialis hematologi onkologi medik, menjelaskan pentingnya kewaspadaan. Ia menekankan bahwa prosedur USG kehamilan semestinya hanya berfokus pada pemeriksaan janin dalam rahim.
Meraba atau meremas payudara sama sekali tidak termasuk dalam prosedur USG kehamilan. Jika dokter melakukan tindakan di luar area perut tanpa penjelasan, pasien berhak mempertanyakan dan menolaknya.
Setiap prosedur tambahan harus punya indikasi medis yang jelas dan dijelaskan terlebih dahulu kepada pasien. Pasien memiliki hak penuh untuk memahami setiap langkah pemeriksaan yang akan dilakukan.
Komunikasi Terbuka: Keharusan Sebelum Pemeriksaan
Komunikasi terbuka adalah kunci kepercayaan antara dokter dan pasien, terutama untuk pemeriksaan area sensitif. Dokter wajib memberi informasi detail sebelum melakukan pemeriksaan.
Dokter harus menjelaskan secara rinci prosedur yang akan dilakukan. Tindakan tanpa penjelasan sebelumnya merupakan pelanggaran prosedur standar dan pasien berhak menanyakannya.
Pasien dapat menanyakan alasan tindakan tersebut dan meminta penjelasan yang detail. Hal ini penting untuk memastikan keamanan dan kenyamanan selama pemeriksaan berlangsung.
Pendampingan: Hak Pasien untuk Kenyamanan dan Keamanan
Kehadiran pendamping medis sangat penting, terutama untuk pemeriksaan area sensitif. Pendamping idealnya berjenis kelamin sama dengan pasien.
Perawat atau tenaga medis lain dapat berperan sebagai pendamping untuk memberikan rasa aman. Jangan ragu meminta pendamping jika merasa tidak nyaman atau tidak ada pendamping yang tersedia.
Kehadiran pendamping merupakan hak pasien untuk menjaga keamanan dan kenyamanan selama pemeriksaan berlangsung. Pasien berhak untuk merasa aman dan terlindungi selama proses medis.
Kesimpulannya, kewaspadaan dan pengetahuan tentang hak-hak pasien sangat penting untuk mencegah pelecehan seksual dan memastikan keamanan dalam prosedur medis. Jangan ragu untuk mempertanyakan setiap tindakan yang membuat Anda merasa tidak nyaman.