Waspadai 10 Tanda Kemandulan Pria Sejak Awal

Playmaker

Waspadai 10 Tanda Kemandulan Pria Sejak Awal
Sumber: Hellosehat.com

Kesuburan bukan hanya menjadi tanggung jawab wanita. Pria juga dapat mengalami masalah kesuburan yang menyebabkan kesulitan memiliki anak. Ketidaksuburan pada pria, atau infertilitas, dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan seringkali memiliki tanda-tanda yang bisa dikenali sejak dini.

Mengenali tanda-tanda ini sangat penting agar pasangan dapat mencari solusi dan perawatan yang tepat. Artikel ini akan membahas beberapa ciri-ciri utama infertilitas pada pria yang perlu Anda ketahui.

Ciri-Ciri Utama Infertilitas Pada Pria

Infertilitas pada pria ditandai dengan ketidakmampuan untuk membuahi sel telur pasangan meskipun telah melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Gejala dan penyebabnya sangat bervariasi, sehingga penting untuk berkonsultasi dengan dokter.

Gangguan Produksi dan Kualitas Sperma

Salah satu indikator utama infertilitas pria adalah masalah dengan sperma. Jumlah sperma yang rendah (oligospermia) atau bahkan tidak adanya sperma (azoospermia) merupakan masalah serius.

Jumlah Sperma Rendah (Oligospermia)

Seorang pria yang subur biasanya menghasilkan 15-20 juta sperma per mililiter air mani. Jumlah yang lebih rendah dapat mengurangi peluang kehamilan secara signifikan.

Tidak Ada Sperma (Azoospermia)

Kondisi ini menunjukkan ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi sperma sama sekali. Azoospermia memerlukan pemeriksaan medis yang lebih lanjut untuk menentukan penyebabnya.

Kualitas Sperma yang Buruk

Selain jumlah, kualitas sperma juga penting. Sperma yang abnormal (bentuk, pergerakan, atau fungsi yang buruk) dapat membuat pembuahan menjadi sulit.

Infeksi saluran kemih berulang juga dapat menurunkan kualitas sperma karena peningkatan spesies oksigen reaktif (ROS) yang merusak sperma. Perawatan dengan antibiotik biasanya direkomendasikan.

Disfungsi Seksual dan Masalah Hormon

Beberapa masalah seksual dan hormonal juga dapat berkontribusi pada infertilitas pria. Disfungsi ereksi dan gangguan ejakulasi merupakan dua contohnya.

Disfungsi Ereksi

Kesulitan mempertahankan ereksi atau ketidakmampuan untuk ereksi dapat mengurangi peluang hubungan seksual yang sukses. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk masalah fisik dan psikologis.

Gangguan Ejakulasi (Ejakulasi Retrograde)

Pada ejakulasi retrograde, air mani masuk ke kandung kemih bukannya keluar dari penis. Ini menyebabkan sedikit atau tidak adanya sperma yang dikeluarkan selama ejakulasi.

Penurunan Testosteron

Testosteron berperan penting dalam produksi sperma dan perkembangan karakteristik seksual pria. Penurunan kadar testosteron dapat menyebabkan infertilitas, serta gejala seperti rambut menipis dan kesulitan menambah massa otot.

Ginekomastia, atau pembesaran payudara pada pria, juga dapat menunjukkan ketidakseimbangan hormon, khususnya kelebihan estrogen dan kekurangan testosteron, yang dapat memengaruhi produksi sperma.

Masalah Fisik dan Kondisi Medis Lainnya

Beberapa kondisi medis juga dapat mengganggu kesuburan pria. Varikokel dan sindrom Kallmann adalah dua contohnya.

Varikokel

Varikokel adalah pembesaran pembuluh darah di dalam skrotum. Kondisi ini dapat mengganggu aliran darah ke testis dan mengurangi produksi sperma.

Sindrom Kallmann

Sindrom Kallmann merupakan kelainan genetik yang mengganggu perkembangan hormon reproduksi. Gejalanya termasuk anosmia (kehilangan kemampuan mencium bau) dan mikropenis (penis berukuran kecil).

Penurunan libido (nafsu seksual) juga bisa menjadi indikasi masalah hormonal atau psikologis yang memengaruhi kesuburan. Hal ini perlu diinvestigasi lebih lanjut.

Kesimpulannya, infertilitas pada pria dapat disebabkan oleh berbagai faktor kompleks yang melibatkan produksi dan kualitas sperma, fungsi seksual, keseimbangan hormon, dan kondisi medis tertentu. Penting bagi pria yang mengalami beberapa gejala di atas untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Diagnosis yang akurat akan memungkinkan penanganan yang sesuai, mulai dari pengobatan medis hingga prosedur seperti inseminasi buatan atau bayi tabung.

Popular Post

Nama Aulia: Arti, Makna Indah & Rangkaian Nama Islami Terbaik

Parenting

Nama Aulia: Arti, Makna Indah & Rangkaian Nama Islami Terbaik

Memilih nama untuk buah hati adalah momen istimewa bagi setiap orangtua. Nama tak hanya sekadar identitas, melainkan doa dan harapan ...

Tes HPV DNA: Ketahui Risiko, Prosedur, dan Biayanya Sekarang

Wanita

Tes HPV DNA: Ketahui Risiko, Prosedur, dan Biayanya Sekarang

Tes HPV DNA: Panduan Lengkap Prosedur, Hasil, dan Biaya Tes HPV DNA merupakan pemeriksaan penting untuk mendeteksi Human Papillomavirus (HPV), ...

Revolusi Bedah: Siloam Group Luncurkan Robot Da Vinci Xi Canggih

Editorial

Revolusi Bedah: Siloam Group Luncurkan Robot Da Vinci Xi Canggih

Siloam Hospitals Group meluncurkan teknologi bedah mutakhir di Indonesia. Sistem robotik multi-lengan Da Vinci Xi kini tersedia, menandai tonggak penting ...

Mini Soccer vs Futsal: Perbedaan, Lapangan, & Aturannya

Editorial

Mini Soccer vs Futsal: Perbedaan, Lapangan, & Aturannya

Mini soccer, atau sepak bola mini, semakin populer di berbagai kalangan usia. Permainan ini menawarkan alternatif sepak bola yang praktis, ...

Rahasia Perkembangan Remaja 15 Tahun: Panduan Lengkap & Komprehensif

Parenting

Rahasia Perkembangan Remaja 15 Tahun: Panduan Lengkap & Komprehensif

Usia 15 tahun menandai fase pertengahan perkembangan remaja. Perubahan fisik, kognitif, psikologis, emosional, dan sosial yang signifikan terjadi pada tahap ...

Wanita

Makeup Pengantin Sahabat Curi Perhatian, Netizen Terpukau!

Sebuah kisah menarik beredar di media sosial mengenai seorang *makeup artist* (MUA) yang merias seorang *bridesmaid* dengan riasan glamor, nyaris ...