Gejala penyakit jantung seringkali tidak spesifik, seringkali disamakan dengan keluhan sehari-hari. Akibatnya, banyak masalah jantung terlambat ditangani, menimbulkan beban biaya kesehatan yang besar.
Beban biaya penyakit jantung di BPJS Kesehatan selama 11 tahun terakhir mencapai Rp 1.087,4 triliun. Penyakit jantung mendominasi, menempati posisi teratas dengan lebih dari 70% dari total biaya utilisasi, diikuti stroke, kanker, dan gagal ginjal.
Apa Itu Penyakit Jantung?
Penyakit jantung, atau heart disease, merupakan istilah umum untuk berbagai masalah jantung dan termasuk dalam penyakit kardiovaskular. Penyakit ini menjadi salah satu penyebab kematian utama dunia.
Ada berbagai jenis penyakit jantung, termasuk penyakit jantung bawaan (congenital heart disease) yang didapat sejak lahir. Penyakit jantung koroner (coronary artery disease) merupakan jenis yang paling umum.
Tanda-Tanda Jantung Bermasalah yang Sering Dianggap Biasa
Banyak gejala penyakit jantung yang tidak spesifik, seringkali dianggap sebagai keluhan biasa.
1. Nyeri Dada
Nyeri dada adalah gejala umum serangan jantung atau penyumbatan arteri jantung. Sering disertai sesak napas dan rasa tertekan di dada.
Namun, deskripsi nyeri dada berbeda-beda pada setiap orang, sehingga sulit dibedakan dengan gejala lain. Banyak kasus nyeri dada disebabkan oleh GERD (asam lambung).
2. Mudah Lelah
Mudah lelah dan sesak napas saat beraktivitas ringan bisa jadi tanda masalah jantung.
Kelelahan bisa disebabkan banyak faktor. Pada gangguan jantung, kelelahan biasanya ekstrem dan tanpa sebab jelas.
3. Batuk yang Tidak Sembuh-Sembuh
Batuk kronis bisa menjadi tanda gagal jantung. Jantung yang tidak efektif memompa darah dapat menyebabkan kebocoran darah di paru-paru, mengakibatkan batuk, kadang disertai lendir berwarna pink.
Namun, batuk kronis seringkali bukan karena penyakit jantung, melainkan infeksi pernapasan.
4. Kaki Bengkak
Kaki bengkak bisa menandakan jantung tidak efektif memompa darah, sehingga darah menumpuk di vena.
Kaki bengkak juga umum terjadi setelah berdiri lama, tanpa masalah jantung.
5. Denyut Jantung Tidak Teratur
Palpitasi atau debar jantung cepat dan tidak teratur bisa menandakan atrial fibrillation yang perlu penanganan segera.
Perubahan denyut jantung normal terjadi karena cemas, terkejut, atau gembira. Kopi dan kurang tidur juga berpengaruh.
Kapan Harus Periksa?
Keluhan yang tidak biasa dan tanpa sebab jelas sebaiknya diperiksakan ke dokter.
Detak jantung yang tidak teratur saat bangun tidur, tanpa penyebab seperti minum kopi, harus diperiksa.
Detak jantung tidak teratur merupakan salah satu tanda aritmia. Detak jantung teratur namun di atas 150 kali per menit juga perlu diwaspadai.
Jenis-Jenis Tes Jantung
Ada berbagai tes untuk memeriksa kondisi jantung.
- Tes darah: memeriksa kolesterol dan protein yang terkait gangguan jantung.
- X-ray: melihat pembengkakan jantung.
- EKG/ECG: merekam dan mendeteksi denyut jantung tidak teratur.
- Echocardiogram (USG jantung): mengamati pergerakan jantung.
- Stress test: memantau denyut jantung saat aktivitas fisik.
Kesimpulannya, mengenali gejala penyakit jantung sedini mungkin sangat penting. Meskipun beberapa gejala tampak biasa, waspadalah terhadap perubahan yang tidak biasa dan konsultasikan dengan dokter jika diperlukan. Deteksi dan penanganan dini dapat mencegah komplikasi serius dan meningkatkan kualitas hidup.